Wednesday, November 5, 2025
home_banner_first
NASIONAL

10 Orang Terkaya di Indonesia November 2025: Prajogo Pangestu Tetap di Puncak, Kekayaan Naik US$500 Juta

Mistar.idRabu, 5 November 2025 17.40
journalist-avatar-top
10_orang_terkaya_di_indonesia_november_2025_prajogo_pangestu_tetap_di_puncak_kekayaan_naik_us500_juta

Haryanto Tjiptodihardjo (Foto: Bisnis.com)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Daftar orang terkaya di Indonesia kembali bergerak di awal November 2025. Berdasarkan data terbaru Forbes Billionaires Index, sejumlah taipan besar tanah air mencatat kenaikan kekayaan bersih seiring penguatan pasar saham dan ekspansi di sektor energi, teknologi, hingga petrokimia.

Prajogo Pangestu Masih di Puncak

Nama Prajogo Pangestu masih kokoh di posisi teratas sebagai orang terkaya nomor satu di Indonesia dengan total kekayaan mencapai US$41,5 miliar, naik US$500 juta dibandingkan bulan lalu. Di daftar global, posisinya juga melesat ke peringkat ke-39 dunia, naik dari posisi ke-43 pada Oktober 2025.

Prajogo dikenal sebagai pendiri Barito Pacific Group, yang awalnya bergerak di industri kayu sebelum bertransformasi menjadi raksasa petrokimia. Lewat akuisisi Chandra Asri dan ekspansi ke sektor energi terbarukan melalui Barito Renewables Energy, ia memperkuat posisinya di peta bisnis Asia.

Low Tuck Kwong Bertahan di Posisi Kedua

Di posisi kedua, Low Tuck Kwong, pendiri perusahaan batu bara Bayan Resources, mempertahankan tempatnya dengan total kekayaan US$25,4 miliar.

Dikenal sebagai “Raja Batu Bara Indonesia”, Low juga memiliki bisnis energi terbarukan Metis Energy, dan saham di SEAX Global, perusahaan penyedia kabel laut bawah laut yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

Keluarga Hartono Tetap Dominan

Posisi ketiga dan keempat ditempati oleh R. Budi Hartono (US$22 miliar) dan Michael Hartono (US$21,1 miliar), duo bersaudara yang mengendalikan Bank Central Asia (BCA) serta produsen rokok legendaris Djarum.

Selain sektor perbankan, keluarga Hartono juga aktif di bisnis teknologi dan e-commerce lewat Global Digital Niaga (Blibli), yang melakukan IPO besar pada 2022 dengan nilai mencapai US$510 juta.

Tahir dan Keluarga Naik ke Peringkat Kelima

Konglomerat Dato’ Sri Tahir bersama keluarganya menempati posisi kelima dengan total kekayaan US$12,1 miliar. Pendiri Mayapada Group ini mengembangkan bisnis di sektor perbankan, kesehatan, properti, dan media.

Ia juga tercatat memiliki aset di Singapura, termasuk saham di perusahaan properti publik MYP Ltd.

Nama Baru dan Pergerakan Kekayaan

Menutup deretan 10 besar, beberapa nama mengalami pergeseran posisi:

Otto Toto Sugiri – US$11,4 miliar

Pendiri dan CEO DCI Indonesia, pionir data center terbesar di Indonesia.

Sri Prakash Lohia – US$8,6 miliar

Pendiri Indorama Corp, pemain besar di industri tekstil, pupuk, dan polimer.

Marina Budiman – US$8,2 miliar

Presiden Komisaris DCI Indonesia, rekan bisnis lama Otto Sugiri.

Haryanto Tjiptodihardjo – US$7 miliar

Pemilik Impack Pratama Industri, produsen material konstruksi dan polimer terbesar di Indonesia.

Lim Hariyanto Wijaya Sarwono – US$5,4 miliar

Pemilik Bumitama Agri dan pengendali Harita Group, yang juga mengelola bisnis nikel dan bauksit melalui Trimegah Bangun Persada dan Cita Mineral Investindo.

Tren Kekayaan Naik Berkat Sektor Energi dan Teknologi

Kenaikan kekayaan para taipan Indonesia tahun ini didorong oleh lonjakan harga komoditas, meningkatnya minat investor terhadap energi terbarukan, dan pertumbuhan sektor data center serta AI.

Analis ekonomi memperkirakan tren ini masih akan berlanjut hingga 2026, terutama jika transisi energi hijau terus digenjot dan pasar modal Indonesia tetap stabil. (hm17)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN