Wartawan Dilarang Liput Kunjungan Menteri Imipas ke Lapas Tanjung Gusta

Situasi saat rombongan Menteri Imipas tiba di Lapas Medan. (f:deddy/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Sejumlah wartawan dilarang masuk dan meliput kunjungan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tanjung Gusta Medan, Rabu (24/6/2025).
Pantauan di lapangan, Agus tiba bersama rombongan sekitar pukul 11.50 WIB. Sebelum kedatangan menteri, sejumlah wartawan, termasuk dari Mistar, mencoba memasuki area Lapas. Namun, upaya tersebut dihalangi petugas keamanan Lapas yang berjaga di depan pintu masuk. Bahkan sempat terjadi perdebatan antara wartawan dengan petugas.
Yudi Manar, pewarta foto dari LKBN Antara, mengaku kecewa atas perlakuan yang diterimanya. Ia merasa ada perlakuan tidak adil terhadap media.
“Saya kecewa, karena tadi saya sudah sempat masuk, tapi tiba-tiba diminta keluar. Padahal, saya lihat ada beberapa media lain yang tetap diizinkan meliput,” ujarnya kepada Mistar.
Yudi pun mempertanyakan alasan peliputan terhadap kunjungan pejabat negara ke Lapas Medan harus dihalangi.
“Saya dan teman-teman lain tidak diizinkan masuk. Ini ada apa? Kami datang jauh-jauh untuk bekerja, tapi justru tidak diberi akses. Tentu saya sangat kecewa,” terangnya.
Hal senada disampaikan oleh wartawan Tribun Medan, Anugrah Nasution. Ia menilai tindakan tersebut sebagai bentuk pembungkaman terhadap kebebasan pers.
“Saya juga tidak dikasih masuk, enggak tahu kenapa. Padahal ini lembaga publik. Kenapa seolah-olah tertutup? Sangat mengecewakan,” katanya.
Wartawan Waspada Online, Ryan Pranata, juga mengalami perlakuan serupa. Ia sempat berdebat dengan petugas keamanan saat mencoba masuk untuk meliput.
“Saya datang untuk mencari berita, bukan buat onar. Tapi saat menteri datang, saya malah dilarang masuk. Ini ada apa?” ucapnya dengan nada heran.
Ryan menyebut telah mencoba menghubungi Kepala Lapas dan bagian Humas untuk meminta izin liputan, namun tidak mendapatkan tanggapan.
“Apa yang sebenarnya ditakutkan? Tidak ada alasan untuk menolak liputan seperti ini. Bahkan ketika saya hanya mengambil gambar dari luar, petugas malah marah-marah,” katanya.
Menurut Ryan, petugas menyampaikan bahwa wartawan yang diperbolehkan masuk hanyalah mereka yang diundang secara khusus.
“Mirisnya, ketika saya coba dokumentasikan suasana dari luar, petugas langsung melarang dengan tegas. Katanya tidak boleh memotret apalagi merekam tanpa izin,” jelas Ryan. (deddy/hm17)