Reuni Akbar Alumni SLB-B Karya Murni, 115 Lulusan Temui Kembali Teman Lama

Foto bersama panitia dan guru di SLB B Karya Murni di tengah reuni akbar (f:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Suasana penuh haru dan kehangatan menyelimuti halaman SLB-B Karya Murni, Jalan HM Joni, Medan Kota, Sabtu (28/6/2025). Sekitar 115 alumni dari angkatan 2000–2010 berkumpul dalam reuni akbar yang digelar penuh rasa syukur dan rindu setelah sekian lama tak bertemu.
Mereka datang dari berbagai kota dan latar belakang kehidupan, namun memiliki satu rumah yang sama—SLB-B Karya Murni. Acara ini tak hanya menjadi ajang temu kangen, tetapi juga bentuk penghormatan kepada para guru dan sekolah yang pernah menjadi tempat mereka menimba ilmu dan membentuk jati diri.
Putri Panjaitan, salah satu panitia reuni, menjelaskan bahwa undangan disebarkan secara digital lewat WhatsApp, Facebook, Instagram, bahkan video call.
“Kami bersyukur bisa bertemu dan melepas kangen. Kita juga bisa mengenal teman-teman dari angkatan lain,” katanya.
Sebagai bentuk apresiasi, para alumni menyerahkan cenderamata berupa mug dan plakat kepada pihak sekolah dan guru yang hadir.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para guru dan kepala sekolah. Semoga sekolah ini sukses, semakin lancar ke depannya,” ujarnya penuh rasa hormat.
Salah satu yang turut hadir adalah Ami Kristina Simanjuntak, lulusan tahun 1993 yang kini bekerja sebagai staf tata usaha di kantor pengadilan. Ia merupakan lulusan SD hingga SMP di Karya Murni.
“Saya bangga bersekolah di Karya Murni,” ungkapnya.
Ami mengenang masa-masa saat metode pengajaran masih sepenuhnya menggunakan bahasa lisan (oral), dan belum diperbolehkan menggunakan bahasa isyarat. Ia bahkan merupakan murid akselerasi yang langsung naik dari kelas 6 SD ke kelas 8 SMP.
“Makanya tak perlu malu karena tuli, tapi bisa ngomong. Orang nggak ngerti bahasa isyarat,” tuturnya dengan lugas.
Rasa haru jelas terpancar dari wajahnya saat mengenang kembali momen kebersamaan dengan teman-teman lama.
“Saya senang, terharu. Saya lupa, kami ada berapa orang satu angkatan dulu,” ucapnya sambil tersenyum.
“Semoga kita semua sehat-sehat selalu, panjang umur, keluarga bahagia,” tambahnya penuh harapan.
Pantauan Mistar di lokasi menunjukkan bagaimana reuni ini menjadi lebih dari sekadar pertemuan. Para alumni juga menampilkan sejumlah pertunjukan seni, termasuk tarian tradisional manortor yang dibawakan tanpa iringan musik—simbol keindahan yang tak selalu harus bersuara.
Reuni ini menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk tetap berkarya, mencinta, dan merayakan hidup bersama. (Susan/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Libur Tahun Baru Islam, Volume Lalu Lintas di Tol Sumut Naik