Tuesday, July 22, 2025
home_banner_first
MEDAN

Ratusan Pekerja Revitalisasi Stadion Teladan Medan Demo, Tuntut Gaji yang Tertunggak

journalist-avatar-top
Senin, 21 Juli 2025 18.28
ratusan_pekerja_revitalisasi_stadion_teladan_medan_demo_tuntut_gaji_yang_tertunggak

Ilustrasi, Ratusan Pekerja Revitalisasi Stadion Teladan Medan Demo, Tuntut Gaji yang Tertunggak. (foto:ai/ferry/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Sebuah video yang memperlihatkan ratusan pekerja proyek revitalisasi Stadion Teladan Medan menggelar aksi demo viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, para pekerja menuntut pihak perusahaan untuk segera membayar gaji mereka yang telah tertunggak selama dua bulan terakhir.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Stadion Teladan, Syahrial, saat dikonfirmasi MISTAR, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan bahwa keterlambatan pembayaran gaji para pekerja terjadi dalam proyek yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Itu [proyek] yang APBN. Atas kejadian itu kita sudah kordinasi dengan satuan kerja (satker) di sana dan kabarnya sudah dibayar gaji pekerjanya,” ujarnya, Senin (21/7/2025).

Syahrial juga tidak menampik bahwa insiden tersebut bisa berdampak pada keterlambatan penyelesaian proyek, yang sebelumnya ditargetkan rampung pada September 2025.

“Meski permasalahannya di APBN, tetap saja akan berdampak ke kita (Pemko Medan). Karena pengerjaan mereka (Kementerian PUPR) menjadi molor dan kita tidak bisa bekerja. Makanya ini terus kita kordinasikan agar penyelesaian bisa tepat waktu,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu mandor proyek yang ditemui MISTAR di lokasi, pria yang akrab disapa Dono, juga membenarkan bahwa keributan tersebut dipicu oleh masalah gaji yang belum dibayarkan.

“Infonya lebih dari ratusan pekerja belum digaji. Kalau ditotal bisa mencapai Rp1,5 miliar lebih. Kejadiannya Sabtu kemarin,” ucap Dono, Senin (21/7/2025).

Menurut Dono, setelah keributan terjadi, sebagian gaji pekerja mulai dicairkan oleh pihak perusahaan. Beberapa pekerja bahkan telah memilih pulang ke kampung halaman masing-masing di Pulau Jawa.

“Tadi malam (Minggu), sebagian dari mereka sudah pulang. Setahu saya, sebagian gaji sudah dibayarkan,” katanya.

Dono menjelaskan bahwa pengerjaan tribun Stadion Teladan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Wika), namun dibagi menjadi enam bagian yang ditangani oleh enam mandor berbeda.

“Ada enam mandor yang bertanggung jawab atas pengerjaan tribun. Keributan itu terjadi di bagian yang bukan tanggung jawab saya. Hari ini memang pekerja yang datang lebih sedikit karena bahan material juga sedang kosong,” ujarnya. (rahmad/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN