Pedagang Bendera Mulai Menjamur di Pinggir Jalan Kota Medan

Pedagang Bendera mulai berjualan di Pinggir Jalan Kota Medan. (Foto: Kamal/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80, sejumlah pedagang bendera dan aksesori kemerdekaan mulai berjualan di pinggir jalan Kota Medan, Kamis (31/7/2025).
Salah satunya adalah Pak Ajok, 62 tahun, warga Hamparan Perak. Pak Ajok menjajakan dagangannya di Jalan Marelan Raya, Medan. Ia menjual berbagai jenis bendera merah putih, umbul-umbul, serta bendera kecil untuk sepeda motor.
“Sudah lebih dari 20 tahun saya jualan bendera menjelang 17 Agustus. Usaha ini sudah turun-temurun dari kakek, ayah, dan sekarang saya teruskan,” ujarnya.
Pak Ajok tak sendiri. Istri dan anak-anaknya juga ikut membantu berjualan, meskipun lokasinya berbeda-beda di wilayah Medan Utara.
Setiap sore menjelang Magrib, Pak Ajok menjemput anak dan istrinya di lokasi mereka berjualan menggunakan becak motor dan pulang bersama-sama.
Musim jualan bendera biasanya dimulai dari akhir Juli dan berakhir tepat saat perayaan 17 Agustus. Menariknya, seluruh bendera yang dijual merupakan hasil produksi sendiri.
“Saya dan istri yang menjahit di rumah. Kami beli kainnya dalam bentuk bal, lalu dipotong dan dijahit sesuai ukuran,” ucapnya.
Harga bendera bervariasi, mulai dari Rp35.000 hingga Rp150.000, tergantung ukuran dan jenis kain yang digunakan.
Pak Ajok juga mengaku, setiap tahun selalu ada sisa stok bendera yang tidak laku. Bendera yang tidak laku tahun lalu tetap bisa dijualkan di tahun ini.
Selain menjadi pedagang musiman, Pak Ajok sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit di rumahnya di kawasan Hamparan Perak.
“Alhamdulillah, hasil jual bendera ini lumayan. Setahun sekali, tapi cukup membantu. Mudah-mudahan tahun ini rezekinya lebih baik dari tahun lalu,” tuturnya. (kamal/hm20)