LSL Penyumbang HIV Terbanyak di Medan, Ini Pandangan Pengamat Sosial

Ilustrasi. (Foto: Pelayanan Publik/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Pengamat Sosial, Agus Suriadi, menanggapi fenomena Lelaki Seks Lelaki (LSL) sebagai penyumbang terbesar kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Medan. Fenomena ini, menurutnya, dapat dianalisis dari beberapa aspek.
"Pertama, LSL sering kali menghadapi stigma dan diskriminasi yang membuat mereka enggan mencari bantuan medis atau informasi tentang kesehatan," ujarnya kepada Mistar, Rabu (9/7/2025).
Lebih lanjut, akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU itu mengatakan bahwa hal tersebut mengakibatkan rendahnya tingkat deteksi dan pengobatan HIV di kalangan mereka.
“Kedua, LSL sering kali mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan yang ramah dan tidak diskriminatif. Hal ini menghambat mereka mendapatkan informasi dan layanan yang diperlukan untuk mencegah penularan HIV,” tuturnya.
Baca Juga: Dinkes Medan: LSL Bukan Identitas
Agus juga menjelaskan bahwa secara teoritik dan empiris, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku LSL, termasuk faktor lingkungan sosial, media sosial, teknologi, dan pengalaman trauma.
“Lingkungan yang tidak mendukung atau menolak keberadaan LSL dapat membuat individu merasa terasing dan mencari pengakuan di tempat lain, termasuk melalui perilaku seksual yang berisiko,” ucapnya.
Terkait media sosial dan teknologi, Agus menyebut keduanya bisa menjadi sarana untuk menemukan pasangan, tetapi juga berpotensi memperburuk perilaku berisiko dengan memfasilitasi interaksi seksual yang tidak aman.
Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP USU itu juga menambahkan bahwa pengalaman masa lalu, seperti kekerasan atau pengabaian, dapat memengaruhi perkembangan identitas seksual seseorang dan mendorong mereka pada perilaku LSL. (berry/hm25)