Monday, July 21, 2025
home_banner_first
MEDAN

BMKG: Cuaca Panas di Medan Bukan Akibat Pemanasan Global, Ini Penjelasannya

journalist-avatar-top
Senin, 21 Juli 2025 16.34
bmkg_cuaca_panas_di_medan_bukan_akibat_pemanasan_global_ini_penjelasannya

Ilustrasi, Cuaca Panas. (foto:ai/ferry/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena cuaca panas yang tengah melanda Kota Medan dan sekitarnya bukan disebabkan oleh pemanasan global, melainkan karena penyinaran langsung sinar matahari yang intens selama musim kemarau.

"Cuaca panas atau terik yang terjadi di Kota Medan dan sekitarnya murni disebabkan oleh penyinaran matahari," ujar Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, Defri Mandoza, saat dikonfirmasi Mistar melalui sambungan telepon, Senin (21/7/2025).

Suhu Menyentuh 35,2°C

Defri menjelaskan, suhu udara di Kota Medan mencapai puncaknya pada pukul 13.00 WIB dengan angka 35,2°C, sementara kecepatan angin maksimum tercatat sebesar 10 knot.

"Pada pukul 12.00 WIB suhu tercatat 34,6°C, kemudian naik menjadi 35,2°C pada pukul 13.00 WIB, dan turun sedikit menjadi 35°C pada pukul 14.00 WIB," ucapnya.

Dampak Musim Kemarau dan Angin Divergen

BMKG menyebutkan, tingginya suhu udara disebabkan oleh wilayah Sumatera Utara, khususnya Medan, yang saat ini sedang berada dalam musim kemarau.

Selain itu, fenomena angin baratan yang berhembus cukup kuat dan bersifat divergen (menyebar) turut mempersulit pembentukan awan.

"Karena tidak ada awan yang menutupi langit, cahaya matahari dapat langsung menyentuh permukaan bumi tanpa penghalang, sehingga suhu terasa sangat panas," kata Defri.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat

Menghadapi cuaca panas ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti:

- Mengurangi aktivitas di luar ruangan pada siang hari

- Menggunakan pelindung seperti topi, payung, atau sunscreen

- Memperbanyak konsumsi air putih dan buah-buahan

- Mewaspadai potensi kebakaran lahan atau bangunan akibat suhu tinggi.

"Cuaca panas ini perlu diwaspadai karena dapat berdampak pada kesehatan maupun potensi kebakaran. Kami mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kondisi tubuh dan lingkungan," tutur Defri mengakhiri. (deddy/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN