Paparan Berulang Gas Air Mata Bisa Sebabkan Kerusakan Paru Serius

dr Muhammad Harbi Praditya, M.Ked (Paru), Sp.P. (foto: berry/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Paparan berulang gas air mata tidak hanya menimbulkan iritasi sesaat, tetapi juga berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan jangka panjang. Hal ini disampaikan dr. Muhammad Harbi Praditya, M.Ked(Paru), Sp.P, dokter spesialis paru dari RSUP H Adam Malik Medan.
Menurut Harbi, meski reaksi awal terhadap gas air mata umumnya bersifat sementara, seperti batuk, sesak napas, dan iritasi mata, namun paparan berulang atau dalam dosis tinggi bisa berdampak serius pada sistem pernapasan.
“Dampak jangka panjangnya bisa berupa bronkitis kronis akibat inflamasi berulang, serta kerusakan epitel bronkus yang menyebabkan hipersensitivitas saluran napas,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).
Harbi juga menyebut bagi pasien dengan riwayat asma, paparan gas air mata dapat memicu eksaserbasi asma, yaitu kondisi saat asma memburuk dan sulit dikendalikan.
“Jika paparannya berat dan terjadi di ruang tertutup, risiko terburuknya bisa menyebabkan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), yakni kondisi serius berupa edema paru yang bukan disebabkan oleh gangguan jantung,” katanya.
Sebagai Asisten Manajer Perencanaan dan Pelaksanaan Pelayanan Medik RSUP H Adam Malik, Harbi juga mengungkap adanya kemungkinan dampak langka, yakni fibrosis paru atau terbentuknya jaringan parut di paru-paru.
“Fibrosis bisa terjadi jika peradangan berlangsung lama dan tidak sembuh sempurna. Meski sangat jarang, kondisi ini pernah dilaporkan dalam literatur medis,” ucapnya. (berry/hm24)