Monday, September 1, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Kepala Bayi Putus Saat Persalinan, Dinkes Sumut Dampingi Ibu Hingga Pemulihan

journalist-avatar-top
Senin, 1 September 2025 11.46
kepala_bayi_putus_saat_persalinan_dinkes_sumut_dampingi_ibu_hingga_pemulihan

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Tapteng, Lisna Panjaitan memantau kondisi kesehatan ibu JFN. (Foto: Dinkes Tapteng/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Faisal Hasrimy memastikan kondisi ibu JFN saat ini stabil dan baik pasca kepala bayinya putus saat persalinan di Puskesmas Pinangsori, Tapanuli Tengah.

"Pada Senin (25/8/2025), sudah dilakukan pemantauan dan kondisi ibu JFN stabil dan baik,” ujarnya kepada Mistar, Senin (1/9/2025).

Dilanjutkannya, “kita turut merasakan kesedihan dan tetap berkomitmen agar Dinkes Kabupaten Tapanuli Tengah terus mendampingi Ibu JFN sejak persalinan hingga masa pemulihan selesai."

Sebelumnya, JFN, 38 tahun, harus kehilangan bayinya karena saat proses persalinan di Puskesmas Pinangsori, Tapanuli Tengah, kepala bayinya putus, Senin (18/8/2025).

Menanggapi masalah ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Faisal Hasrimy, mengungkapkan hasil investigasi awal.

Menurut Faisal, ibu JFN dinyatakan mengalami Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) dengan maserasi stadium II, yaitu kondisi janin yang sudah meninggal dalam rahim selama lebih dari 48 jam.

"Berdasarkan hasil investigasi, setelah proses persalinan, dokter penanggung jawab dan bidan menemukan tanda-tanda KJDK dengan maserasi stadium II," kata Faisal kepada Mistar, Kamis (28/8/2025).

Ia menjelaskan, tanda-tanda maserasi stadium II yang ditemukan antara lain kulit bayi melepuh dan sudah pecah, kulit mulai mengelupas, air ketuban berwarna hijau gelap bercampur mekonium (feses janin), serta sedikit berbau. Kemudian terjadi edema atau pembengkakan pada wajah hingga leher, dan badan bayi terasa lunak. (berry/hm20)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN