Thursday, June 26, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

8,2 Juta Warga Ikuti Cek Kesehatan Gratis, IAKMI: Layak Diapresiasi Tapi Belum Merata

journalist-avatar-top
Kamis, 26 Juni 2025 12.35
82_juta_warga_ikuti_cek_kesehatan_gratis_iakmi_layak_diapresiasi_tapi_belum_merata_

Pengamat Kesehatan, Destanul Aulia menyebut pemeriksaan kesehatan gratis belum merata (f:berry/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu empat bulan pelaksanaan, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah dimanfaatkan oleh 8,2 juta masyarakat di seluruh Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Kesehatan Destanul Aulia menyebut bahwa capaian ini layak mendapatkan apresiasi.

"Capaian itu patut diapresiasi sebagai langkah awal yang progresif, dalam membangun budaya deteksi dini berbasis siklus hidup," ujarnya kepada Mistar, Kamis (26/6/2025).

Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pengurus Daerah Sumatera Utara itu juga mengingatkan bahwa angka tersebut masih menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan antara target populasi dan realisasi layanan, khususnya di daerah-daerah tertentu.

"Terlihat masih ada kesenjangan yang signifikan, khususnya di daerah dengan keterbatasan infrastruktur, sumber daya manusia, dan literasi digital," ucapnya.

Destanul, yang juga merupakan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, menambahkan bahwa banyak puskesmas saat ini belum siap secara teknis maupun dari sisi koordinasi, yang menjadi kritik konstruktif untuk perbaikan sistem layanan kesehatan.

"Faktanya, banyak puskesmas belum siap secara teknis maupun koordinatif, menjadi kritik konstruktif untuk mendorong perbaikan sistem secara menyeluruh," jelasnya.

Meski demikian, ia tetap optimis bahwa dengan pendekatan yang tepat serta pemanfaatan teknologi yang inklusif, pelayanan kesehatan berbasis hak dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas dan berkelanjutan.

"Meski demikian, capaian ini menunjukkan jika didukung dengan pendekatan yang tepat dan teknologi yang inklusif, pelayanan kesehatan berbasis hak dapat menjangkau lebih luas masyarakat dan lebih berkelanjutan," tuturnya. (berry/hm17)

REPORTER: