Sunday, August 24, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Pemuda Asal Australia Dirikan Negara Sendiri di Perbatasan Kroasia dan Serbia

journalist-avatar-top
Minggu, 24 Agustus 2025 08.07
pemuda_asal_australia_dirikan_negara_sendiri_di_perbatasan_kroasia_dan_serbia_

Pemuda 20 tahun asal Australia membangun negara sendiri, Free Republic of Verdis, di atas tanah tak bertuan perbatasan Kroasia-Serbia. (foto: tTangakapn layar @danieljacksonvs)

news_banner

Belgrade , MISTAR.ID

Seorang pemuda asal Australia, Daniel Jackson, mendirikan sebuah negara baru bernama Republik Verdis di kawasan sengketa antara Kroasia dan Serbia. Negara mikro ini terletak di sebidang tanah seluas 125 hektare di sepanjang Sungai Danube, yang sebelumnya tidak diklaim oleh kedua negara tersebut karena perselisihan perbatasan.

Jackson yang kini berusia 20 tahun, memproklamasikan dirinya sebagai Presiden Republik Verdis dan telah menyusun pemerintahan lengkap dengan kabinet, bendera, hingga mata uang sendiri. Sekitar 400 orang tercatat sebagai warga negara Verdis, menjadikannya salah satu mikronasi paling ambisius di dunia, menyusul contoh serupa seperti Vatikan dan Liberland.

“Verdis awalnya hanyalah sebuah ide saat saya berusia 14 tahun. Itu semacam eksperimen kecil bersama teman-teman, dan kami bermimpi membangun sesuatu yang luar biasa,” ujar Jackson, dikutip dari The Guardian.

Republik Verdis secara resmi dideklarasikan pada 20 Mei 2019, dengan semangat lingkungan sebagai fokus utama. Nama 'Verdis' sendiri diambil dari kemiripan dengan kata Latin viridis, yang berarti 'hijau'.

Tanah tempat berdirinya Verdis merupakan wilayah sengketa. Serbia menganggap batas wilayahnya berada di tengah Sungai Danube, sedangkan Kroasia mengklaim batas berdasarkan peta lama. Perbedaan inilah yang menyisakan beberapa kantong tanah tak bertuan, salah satunya kini menjadi wilayah Verdis.

Meskipun otoritas Serbia bersikap ramah, Kroasia menolak keberadaan negara tersebut. Pada Oktober 2023, Jackson dan beberapa warga Verdis yang mencoba menetap secara permanen diusir oleh polisi Kroasia.

Kini, Jackson tinggal di Donver, Inggris, namun tetap menjalankan pemerintahan Verdis secara daring. Ia masih mengenakan jas dan dasi, serta pin bendera Verdis dalam kesehariannya, lengkap dengan bendera biru-putih Verdis yang terpajang di ruangannya.

Bendera Free Republic of Verdis yang didirikan Daniel Jackson. (foto: tangakapn layar @danieljacksonvs)

Pemerintahan Verdis dikelola secara sukarela. Dana operasional diperoleh dari penjualan produk, donasi, serta program kewarganegaraan berbasis investasi. Pada Agustus ini saja, mereka berhasil mengumpulkan lebih dari US$37.000 atau sekitar Rp600 juta dari komunitas kripto.

Setiap warga Verdis diberi paspor, namun Jackson mengingatkan agar tidak menggunakannya untuk perjalanan lintas negara karena belum ada pengakuan resmi dari negara lain.

“Secara fisik, Verdis mungkin hanya hutan belantara. Tapi ketika Anda tahu bahwa Anda sedang berdiri di negara yang Anda bangun sendiri, rasanya sungguh luar biasa,” kata Jackson.

Meski menghadapi banyak tantangan, ia tetap optimistis Verdis akan tumbuh dan mendapat pengakuan. “Ini hanya soal waktu,” ucapnya. (mtr/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN