Monday, September 8, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Pangeran Hisahito Genap 19 Tahun, Monarki Jepang Terancam

journalist-avatar-top
Senin, 8 September 2025 10.43
pangeran_hisahito_genap_19_tahun_monarki_jepang_terancam

Pangeran Hisahito. (foto:thestraitstimes/mistar)

news_banner

Tokyo, MISTAR.ID

Hisahito, putra tunggal Putra Mahkota Akishino dan Putri Mahkota Kiko, resmi menjalani ritual kedewasaan, Sabtu (6/9/2025), menandai usia 19 tahun.

Upacara ini menjadi tonggak penting sekaligus sorotan bagi monarki tertua di dunia yang kini menghadapi krisis ahli waris takhta.

Pangeran Hisahito adalah pria pertama dalam 40 tahun terakhir dari keluarga kekaisaran Jepang yang mencapai usia dewasa. Ia berada di urutan kedua ahli waris takhta, setelah ayahnya, Putra Mahkota Akishino. Meski demikian, kekhawatiran muncul karena jumlah penerus laki-laki sangat terbatas, membuat Hisahito kemungkinan menjadi kaisar terakhir Jepang.

Latar Belakang Pangeran Hisahito

Lahir pada 6 September 2006, Hisahito memiliki dua kakak perempuan, Putri Kako dan mantan Putri Mako, yang kehilangan status kerajaan setelah menikah dengan pria non-bangsawan. Saat ini, ia menempuh pendidikan di Universitas Tsukuba, fokus pada biologi, dan dikenal gemar bulu tangkis serta serangga, khususnya capung.

Julukan “Pangeran Capung” diberikan oleh media barat karena kecintaannya pada serangga, bahkan ia menulis artikel akademik tentang populasi capung di lahan perkebunan Akasaka, Tokyo.

Krisis Suksesi Kekaisaran Jepang

Aturan Kekaisaran Jepang mewajibkan penerus takhta hanya laki-laki. Saat ini, garis penerus terbatas hanya pada Hisahito, ayahnya, dan Pangeran Hitachi (usia 89 tahun). Putri Aiko, putri Kaisar Naruhito, secara publik didukung untuk mewarisi takhta, namun aturan melarang perempuan naik takhta.

Sejarawan dan mantan pejabat Kekaisaran Jepang menilai kondisi ini membebani Hisahito seorang diri. Media konservatif Yomiuri bahkan mendorong revisi Undang-Undang Keluarga Kekaisaran agar anak putri dan pasangannya bisa berstatus bangsawan, membuka peluang suksesi perempuan.

Upacara Kedewasaan

Upacara kedewasaan berlangsung khidmat di Istana Kekaisaran, ditandai dengan penggantian ikat kepala sutra hitam dengan mahkota dewasa oleh Kaisar Naruhito. Hadir pula Putra Mahkota Fumihito, Putri Mahkota Kiko, dan Putri Kako.

Hisahito berterima kasih kepada Kaisar Naruhito dan berjanji menjalankan tanggung jawabnya sebagai anggota dewasa keluarga kekaisaran. Upacara ini menegaskan posisi vitalnya dalam menjaga kesinambungan monarki Jepang, yang telah berdiri lebih dari 15 abad.

Momen kedewasaan Hisahito membawa harapan besar untuk kelangsungan monarki, namun bayang-bayang krisis suksesi tetap membayangi. Dengan aturan pewarisan yang hanya memperbolehkan laki-laki, masa depan Kekaisaran Jepang kini sangat bergantung pada sang pangeran muda. (**/hm16)

REPORTER: