Tokyo, MISTAR.ID

Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu (7/9/2025) malam, meski baru menjabat kurang dari satu tahun.

Keputusan ini muncul di tengah tekanan dari internal Partai Demokrat Liberal (LDP) usai kekalahan partai dalam pemilu parlemen Juli lalu.

Dalam konferensi pers, Ishiba menyatakan, “Saya telah memutuskan untuk mundur dan memberi jalan bagi generasi berikutnya.” Ia menegaskan pengunduran diri ini dilakukan setelah negosiasi penting terkait tarif impor Amerika Serikat (AS) selesai.

Politikus berusia 68 tahun ini dikenal berhaluan moderat dan sebelumnya menolak desakan faksi kanan partainya untuk mundur lebih awal. Ishiba menilai, mundur sebelum negosiasi tarif tuntas akan merugikan kepentingan nasional. Ia menyebut tonggak penting tercapai saat Presiden AS Donald Trump menurunkan tarif mobil dan produk Jepang dari 25% menjadi 15%.

Ishiba mengaku keputusan mundur adalah pilihan menyakitkan demi menghindari perpecahan internal partai. Ia akan tetap menjabat hingga pemimpin baru terpilih dalam proses pemilihan ketua partai yang dijadwalkan berlangsung Oktober. Ishiba juga memastikan tidak akan mencalonkan diri lagi.

Selama kepemimpinannya yang hanya setahun, Ishiba menghadapi berbagai tantangan besar, termasuk tekanan tarif impor AS, kenaikan harga, dan ketegangan kawasan Asia-Pasifik.

Ia menyesal tidak mampu memenuhi harapan rakyat, namun berharap penerusnya dapat melanjutkan agenda penting seperti kebijakan kenaikan gaji, reformasi pertanian, dan penguatan keamanan Jepang. (cnn/hm16)