Tokyo, MISTAR.ID

Perdana Menteri (PM) Jepang, Shigeru Ishiba, mengumumkan pengunduran dirinya, Minggu (7/9/2025), meski baru menjabat kurang dari setahun sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP).

Ishiba (68) mengatakan keputusan itu diambil usai kesepakatan tarif dengan Amerika Serikat rampung.

"Saya yakin ini saat yang tepat untuk memberi jalan bagi generasi berikutnya," ujarnya dalam konferensi pers, dikutip AFP.

Langkah ini terjadi setelah meningkatnya tekanan internal di tubuh LDP. Empat pejabat senior, termasuk Wakil Ketua LDP Hiroshi Moriyama, telah lebih dulu mengajukan pengunduran diri. Sejumlah tokoh, termasuk mantan PM Taro Aso, mendesak Ishiba mundur sebagai bentuk tanggung jawab atas hasil buruk pemilu majelis tinggi Juli lalu.

Masa jabatan Ishiba seharusnya berakhir pada September 2027. Namun, persaingan menuju kursi perdana menteri diperkirakan akan memanas. Sanae Takaichi, politisi nasionalis garis keras yang menjadi runner-up dalam pemilihan ketua LDP 2024, menyatakan siap maju menggantikan Ishiba.

Meski begitu, survei terbaru Nikkei menunjukkan 52 persen responden menilai pergantian kepemimpinan tidak diperlukan, bahkan tagar #IshibaJanganBerhenti sempat trending di media sosial.

LDP yang hampir tak pernah lepas dari kekuasaan sejak 1955 kini menghadapi penurunan dukungan publik akibat inflasi pangan, terutama harga beras, serta skandal korupsi. (**/hm16)