Mencekam! 64 Tewas dalam Operasi Polisi Terbesar di Brasil Jelang KTT Iklim Dunia

Ratusan polisi Brasil yang bersenjata lengkap menyerbu daerah kumuh Rio dalam penggerebekan narkoba. (foto:afp/mistar)
Rio de Janeiro, MISTAR.ID
Sedikitnya 64 orang tewas dalam operasi polisi paling mematikan yang pernah terjadi di Rio de Janeiro, Brasil.
Aksi besar-besaran ini menargetkan geng narkoba besar Comando Vermelho menjelang perhelatan global terkait iklim, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) C40 dan penghargaan Earthshot Prize yang dihadiri Pangeran William.
Pemerintah negara bagian Rio menyebut operasi yang digelar pada Selasa (28/10/2025) itu sebagai yang terbesar dalam sejarah. Gubernur Rio, Claudio Castro, mengkonfirmasi total korban jiwa mencapai 64 orang, termasuk empat petugas polisi. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat operasi mematikan sebelumnya di kota yang sama pada 2021, yang menewaskan 28 orang.
Sebanyak 2.500 personel keamanan diterjunkan ke kompleks permukiman kumuh (favela) Alemao dan Penha, dekat bandara internasional Rio. Polisi juga menggunakan kendaraan lapis baja, helikopter, serta drone bersenjata dalam operasi tersebut.
Dalam rekaman video yang dirilis aparat, tampak para anggota geng melancarkan perlawanan menggunakan drone bersenjata granat dan melarikan diri ke area hutan. “Kami berdiri teguh menghadapi narcoterrorism,” ujar Gubernur Castro, dikutip dari Reuters, Rabu (29/10/2025).
Castro juga menyebut sedikitnya 81 orang ditangkap dalam penggerebekan itu. Operasi ini bertujuan menindak 250 surat perintah penangkapan dan penggeledahan yang berkaitan dengan jaringan narkoba dan pencucian uang.
Namun, operasi bergaya militer tersebut menuai kecaman keras dari kelompok masyarakat sipil. Direktur eksekutif lembaga kajian keamanan Sou da Paz, Carolina Ricardo, menyebut tindakan aparat sebagai tragedi. “Ini adalah pendekatan yang sepenuhnya gagal, karena tidak benar-benar menarget mata rantai utama dalam rantai produksi narkoba,” ujarnya.
Menteri Kehakiman Federal Brasil, Ricardo Lewandowski, mengaku pemerintah pusat tidak dilibatkan dalam operasi tersebut dan hanya mengetahui perkembangannya melalui laporan media.
Bentrokan bersenjata itu menyebabkan puluhan sekolah dan fasilitas medis di wilayah operasi terpaksa ditutup, serta memicu kemacetan lalu lintas di berbagai titik. Beberapa mobil dibakar oleh anggota geng untuk menghambat laju kendaraan lapis baja polisi.
Rio de Janeiro sebelumnya menjadi tuan rumah KTT G20 tahun 2024 dan KTT BRICS pada Juli 2025. Kota ini juga akan menjadi lokasi penyelenggaraan KTT global C40 minggu depan, disusul Prince William’s Earthshot Prize, yang menjadi bagian dari rangkaian menuju KTT Iklim PBB COP30 di Belem, Brasil, pada November mendatang. (hm16)
BERITA TERPOPULER
























