Pretoria, MISTAR.ID

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, mengecam pernyataan Kepala Angkatan Bersenjata Nasional, Jenderal Rudzani Maphwanya, yang menunjukkan dukungan terhadap Iran dalam kunjungannya ke negara tersebut. Pernyataan itu dinilai merusak upaya diplomatik Pretoria dengan Amerika Serikat (AS).

“Kami sedang menjalani proses rumit untuk memulihkan hubungan dengan AS, dan pernyataan seperti ini jelas tidak membantu,” ujar Juru Bicara Kantor Presiden, Vincent Magwenya, dalam konferensi pers, kemarin.

Pemerintah Afrika Selatan tengah bernegosiasi dengan AS untuk mencapai kesepakatan perdagangan baru guna menghindari tarif 30 persen atas ekspor mereka. Dalam konteks ini, setiap pernyataan kontroversial dari pejabat negara dianggap berisiko mempersulit proses tersebut.

Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan juga menyatakan keprihatinan dan mengkritik keras Jenderal Maphwanya. Sementara itu, partai oposisi utama, Aliansi Demokratik, menyerukan agar Maphwanya diadili di pengadilan militer karena dianggap melanggar prinsip netralitas militer.

Media Iran Tehran Times dan Press TV sebelumnya melaporkan dalam pertemuan dengan petinggi pertahanan Iran, Jenderal Maphwanya menyerukan kerja sama lebih erat di bidang pertahanan. Ia juga menyatakan kesamaan tujuan antara kedua negara serta mengutuk aksi Israel di Jalur Gaza.

Menurut kantor Presiden, kunjungan tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan Ramaphosa. “Di tengah ketegangan geopolitik di Timur Tengah, kunjungan dan pernyataan seperti itu sangat tidak bijaksana,” ucap Magwenya. (mtr/hm24)