Tuesday, August 12, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Fakta Sebenarnya Video Jessica Radcliffe Diserang Paus Orca

journalist-avatar-top
Selasa, 12 Agustus 2025 11.22
fakta_sebenarnya_video_jessica_radcliffe_diserang_paus_orca

Paus Orca. (foto:pexels/pixabay/mistar)

news_banner

New Delhi, MISTAR.ID

Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan oleh beredarnya video yang mengklaim seorang pelatih lumba-lumba bernama Jessica Radcliffe tewas akibat serangan paus orca.

Video tersebut cepat menyebar di TikTok, Instagram, Facebook, dan grup percakapan, disertai narasi dramatis yang membuat banyak orang merinding, seperti dilansir, Selasa (12/8/2025).

Faktanya, kisah itu sepenuhnya fiksi. Tidak ada pelatih bernama Jessica Radcliffe, dan tidak pernah terjadi peristiwa tragis seperti yang diceritakan. Video tersebut merupakan hoaks hasil manipulasi kecerdasan buatan (AI/artificial intelligence).

Di balik sensasi cerita tersebut, terdapat fakta ilmiah yang penting diketahui. Paus orca, atau killer whale, memang predator puncak di laut, tetapi tidak memangsa manusia di alam liar. Mangsa mereka biasanya berupa ikan, anjing laut, singa laut, atau paus berukuran lebih kecil.

Menurut Naturaliste Charters dan Live Science, tidak ada catatan orca secara sengaja berburu manusia. Jika pun terjadi interaksi, biasanya hanya karena rasa ingin tahu. Beberapa insiden di penangkaran di mana orca menyerang pelatih terjadi akibat stres, ruang gerak sempit, dan kondisi hidup yang tidak alami, bukan naluri berburu.

Kasus hoaks Jessica Radcliffe memperlihatkan betapa mudahnya informasi palsu menyebar di era digital. Ahli forensik digital menemukan tanda-tanda manipulasi AI dalam video tersebut, seperti gerakan air yang tidak alami, audio datar, dan detail visual janggal.

Fenomena ini dipicu oleh sifat algoritma media sosial yang mendorong konten sensasional, serta ketertarikan alami manusia terhadap hal-hal yang menegangkan. Peneliti Coltan Scrivner dalam bukunya Morbidly Curious menjelaskan bahwa cerita tragis seperti serangan paus orca memicu mekanisme “fight-or-flight” pada otak, sehingga mudah menarik perhatian.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran informasi dari sumber tepercaya sebelum mempercayai atau membagikannya. Sebab, kebenaran sering kali sama menariknya dengan sensasi yang dibuat-buat. (**/hm16)

REPORTER: