Saturday, May 24, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Warga Asahan Gali Mangga Ilegal yang Sudah Dimusnahkan dengan Cairan Bakteri

journalist-avatar-top
Jumat, 23 Mei 2025 19.40
warga_asahan_gali_mangga_ilegal_yang_sudah_dimusnahkan_dengan_cairan_bakteri

Anak-anak dan masyarakat Dusun V serbu galian mangga asal Thailand yang dimusnahkan Bea Cukai Teluk Nibung bersama Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BBKHIT) Sumut. (f:saufi/mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Sebuah video menghebohkan jagat maya memperlihatkan aksi nekat sejumlah warga Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, yang menggali tanah demi mengambil buah mangga ilegal asal Thailand yang akan dimusnahkan dengan cairan bakteri.

Mangga seberat lebih dari 9 ton sebelumnya dimusnahkan Bea Cukai Teluk Nibung bersama Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BBKHIT) Sumut pada Kamis (22/5/2025).

Mangga tersebut dinyatakan masuk ke Indonesia tanpa melalui prosedur karantina yang diwajibkan sesuai regulasi impor. Proses pemusnahan dilakukan dengan cara dikubur dan disiram cairan pembusuk mengandung bakteri khusus agar hancur secara organik.

Namun hanya beberapa jam kemudian, warga setempat justru membongkar kembali lokasi pemusnahan dan mengumpulkan mangga-mangga yang sudah tercemar tersebut.

Dalam video viral yang dilihat Mistar di media sosial, tampak warga membawa karung dan memasukkan buah-buah yang sudah tercampur cairan pembusuk ke dalamnya, diduga untuk dikonsumsi atau dijual kembali.

Kepala Satuan Pelayanan Karantina Tanjungbalai Asahan, Domu Sinaga, menegaskan bahwa cairan yang digunakan bukan bahan aman konsumsi.

“Cairan EM4 digunakan untuk mempercepat pembusukan dan mencegah biji tumbuh kembali. Mengandung bakteri yang tidak layak dikonsumsi dan bisa menimbulkan gangguan kesehatan,” ujarnya saat konferensi pers, Jumat (23/5/2025).

Sementara itu, Kasi Penindakan dan Penyidikan, M. Fahmi, menyayangkan aksi warga yang membahayakan diri tersebut. “Sangat disayangkan. Mangga itu sudah dimusnahkan sesuai SOP dengan cairan pembusuk. Bila dikonsumsi bisa berdampak buruk bagi kesehatan,” tuturnya. (perdana/saufi/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN