Saturday, July 19, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Rumah Ketua Pemuda Islam Diteror, Diduga Terkait Kritik Reklamasi Sungai Asahan

journalist-avatar-top
Sabtu, 19 Juli 2025 18.14
rumah_ketua_pemuda_islam_diteror_diduga_terkait_kritik_reklamasi_sungai_asahan

Ridho Damanik menunjukkan rumahnya yang rusak usai dilempar OTK (Foto: Saufi/mistar)

news_banner

Tanjungbalai, MISTAR.ID

Aksi teror pelemparan batu menghebohkan kawasan Komplek Perumahan PNS Sei Raja, Tanjungbalai, pada Kamis (17/7/2025) dini hari. Kediaman milik Ridho Damanik, Ketua DPC Pemuda Islam yang juga seorang pengacara dari Peradi, menjadi sasaran dua orang tak dikenal (OTK) sekitar pukul 02.55 WIB.

Insiden itu terjadi ketika Ridho baru saja tiba di rumah dan sedang bersantai di ruang tamu.

"Waktu itu aku baru masuk ke rumah sekitar jam 2.00, namun masih bermain Handphone di sofa sembari menunggu tidur, tiba-tiba terdengar semacam suara ledakan, ku kira gas LPG yang meledak, selang beberapa detik, terdengar suara pecahan yang kuat kedua kalinya, kemudian dari jendela terlihat sepotong batu-bata masuk melewati tirai, lalu ku lihat dari balik tirai, terlihat dua orang pria mengendarai sepeda motor matic lari terburu-buru," terang Ridho Sabtu (19/7/2025) sore kepada Harian Mistar.id.

Batu bata yang dilempar diduga kuat menjadi alat intimidasi. Ridho menyebut tidak memiliki konflik pribadi dengan siapa pun, namun dirinya tengah lantang menyoroti dugaan penyimpangan proyek reklamasi di kawasan Sungai Asahan.

"Aku gak punya musuh, tapi beberapa waktu belakangan, aku sedang menyoroti reklamasi Sungai Asahan yang sudah tidak sesuai dengan MoU. Bahkan saat ini, di atas reklamasi tersebut dibangun beberapa rumah ibadah sekelompok etnis tertentu. Jadi mungkin ada pihak-pihak yang panas dan tidak senang jika permasalahan ini terungkap," ungkapnya.

Setelah kejadian, Ridho langsung melaporkan insiden tersebut ke Polsek Sei Tualang Raso. Laporan itu pun mendapat respons cepat dari Kapolsek Iptu H. Karo-karo, yang kini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik aksi teror tersebut.

Meski merasa diteror, Ridho tetap mengimbau agar publik tidak berspekulasi lebih jauh dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

"Tentunya ini sebuah ancaman terhadap orang-orang yang ingin memperjuangkan sebuah kebenaran," tutup Ridho.

Ia berharap aparat penegak hukum bisa mengusut kasus ini hingga tuntas agar kejadian serupa tidak terjadi kepada masyarakat lainnya, khususnya para pegiat kebenaran dan keadilan. (Saufi)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN