Friday, July 18, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Ricuh dan Dihadang Warga, PN Medan Tunda Eksekusi Lahan di Tanjung Mulia

journalist-avatar-top
Kamis, 17 Juli 2025 19.56
ricuh_dan_dihadang_warga_pn_medan_tunda_eksekusi_lahan_di_tanjung_mulia

Suasana mencekam di lokasi eksekusi. (foto: deddy/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Pengadilan Negeri (PN) Medan menunda pelaksanaan eksekusi lahan dan bangunan yang berada di Lingkungan 16, 17, dan 20, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kamis (17/7/2025).

Juru Bicara PN Medan, Soniady Drajat Sadarisman, menyampaikan penundaan dilakukan karena belum adanya dukungan pengamanan yang cukup dari TNI, Polri, dan Satpol PP.

"Eksekusi di Tanjung Mulia ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. Kami masih menunggu kesiapan dari tim pengamanan pihak kepolisian," ujar Soniady saat dikonfirmasi Mistar.

Sebelumnya, proses eksekusi yang hendak dilakukan juru sita PN Medan sempat diwarnai kericuhan. Ribuan warga menolak pelaksanaan eksekusi dan memblokade akses utama seperti Jalan Gunung Krakatau dan Jalan Alumunium I.

Ratusan aparat gabungan sempat diterjunkan ke lokasi. Namun, jumlah mereka tidak sebanding dengan massa warga yang diperkirakan mencapai ribuan orang. Warga terus mendesak agar aparat mundur dari lokasi.

Setelah bernegosiasi dan situasi makin memanas, petugas keamanan akhirnya menarik diri dari lokasi.

Salah satu drone yang terbang di atas langit Tanjung Mulia. (foto: deddy/mistar)

Langit Dipenuhi Drone

Di tengah aksi penolakan warga, terlihat beberapa drone berterbangan di atas lokasi eksekusi. Hingga kini, belum diketahui siapa pemiliknya maupun tujuan pengoperasiannya.

“Drone berterbangan cukup lama di atas kawasan Tanjung Mulia, tidak diketahui itu dari aparat, media, atau pihak lain,” kata salah seorang warga.

Salah satu warga mengalami luka-luka usai diduga terlibat bentrok dengan warga. (foto: deddy/mistar)

Meski aparat sudah meninggalkan lokasi, ketegangan masih terus berlangsung. Bentrokan antarwarga sempat terjadi, mengakibatkan sejumlah orang mengalami luka-luka.

Tiga kepala lingkungan (kepling) menjadi sasaran amuk massa. Kepling Lingkungan 16 dan 20 dikabarkan terluka karena dituduh bersekongkol dengan mafia tanah. Sementara Kepling 17 dilaporkan melarikan diri dari lokasi.

"Ada warga yang luka karena terlibat bentrok, ada juga kepling yang dihajar massa," ujar saksi di lokasi. (deddy/hm24)

REPORTER: