Wednesday, September 17, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Penemuan Kerangka Manusia di Sergai Masih Misterius, Polisi dan Labfor Polda Sumut Lakukan Penyelidikan

journalist-avatar-top
Rabu, 17 September 2025 20.47
penemuan_kerangka_manusia_di_sergai_masih_misterius_polisi_dan_labfor_polda_sumut_lakukan_penyelidikan

Amaliyah, seorang ibu yang kehilangan anaknya sejak dua tahun lalu, saat diwawancarai oleh MISTAR. Wawancara ini membahas pengalaman dan perjuangannya menghadapi kehilangan, sekaligus upaya mencari keadilan terkait kasus yang menimpa anaknya. (Foto: Damanik/Mistar)

news_banner

Sergai, MISTAR.ID

Penemuan tulang belulang kerangka manusia di Dusun 1, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Seirampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Selasa (9/9/2025) sekitar pukul 16.00 WIB, hingga kini masih menjadi misteri. Kasus ini terus ditangani Polres Serdang Bedagai dan Tim Labfor Polda Sumut, sekaligus menjadi perhatian publik.

Salah satu warga, Amaliyah (65), yang kehilangan putranya dua tahun lalu, mengaku sering beraktivitas di lokasi penemuan untuk berkebun, namun tidak pernah mencium aroma bangkai.

"Kami sering ke kebun, tapi tidak pernah ada bau bangkai. Dari rumah saya sekitar 20 meter, jadi kalau memang ada bau pasti kami menciumnya. Ditambah lagi jambar atau WC persis di sebelah pohon aren itu. Kami sama sekali tidak pernah mencium bau bangkai pak," ujarnya, Rabu (17/9/2025).

Amaliyah menambahkan, putrinya pernah mengatakan bahwa pohon aren di lokasi tampak seperti terbakar.

"Pernah anak saya bilang, Mak pohon aren itu kok kayak bekas dibakar ya mak," ucapnya menirukan kata putrinya.

Ia juga mengaku telah dipanggil polisi sebagai saksi dan menjalani tes DNA untuk memastikan apakah tulang belulang tersebut adalah anaknya, Muhammad Yuda Prawira (23), yang hilang dua tahun lalu.

"Saya juga sudah ikhlas apabila itu adalah anak saya, tapi kalau itu anak saya, saya tidak terima kenapa harus meninggal seperti ini," ungkapnya dengan raut wajah sedih.

Sebelumnya, kerangka manusia ditemukan oleh Riyan Barus dan Aldi saat hendak memanen buah kelapa sawit. Mereka melihat pohon aren tumbang yang sudah retak dan menemukan tulang belulang di dalamnya.

"Ada pohon aren tumbang, baru ada retakan, kemudian saya buka nampaklah tulangnya itu. Kemudian kami panggil warga dan kepala Dusun. Kami juga belum tahu kerangka itu jasad siapa," ungkap salah satu penemu.

Penyelidikan terhadap kasus ini masih berlanjut untuk memastikan identitas korban dan penyebab kematiannya.(Damanik/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN