Mayat Perempuan Ditemukan dalam Tugu di Samosir, Polisi Duga Kematian Tak Wajar

Personel Polres Samosir mengevakuasi mayat NS (Foto: Humas Polres Samosir/Mistar)
Samosir, MISTAR.ID
Warga Desa Aek Nauli, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan di dalam tugu terbengkalai di area ladang, pada Senin (21/7/2025).
Korban diketahui berinisial NS, 32 tahun. Jenazah pertama kali ditemukan oleh seorang warga berinisial MS saat sedang bekerja di ladang jagung miliknya. Saat hendak beristirahat di tugu kosong yang berada tidak jauh dari lokasi ladang, MS membuka pintu tugu dan menemukan tubuh korban terbujur kaku di dalamnya.
"Setelah melihat mayat tersebut, saksi MS langsung berlari ke arah perkampungan dan memberitahukan hal itu kepada saudari NA," ujar Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Edward Sidauruk, dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (22/7/2025).
NA kemudian meminta RS menemani MS melapor kepada Kepala Desa Aek Nauli, HS, yang langsung ikut ke lokasi. Setelah memastikan kebenaran temuan, Kepala Desa menghubungi paman korban, HDS, dan juga Bhabinkamtibmas Desa Aek Nauli, Brigadir Fery Pardosi.
Pihak Satreskrim Polres Samosir segera turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti. Jenazah NS dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi karena kematian korban dianggap tidak wajar.
“Karena ditemukan dalam kondisi mencurigakan, kami menganggap kematian ini tidak wajar. Maka perlu dilakukan autopsi untuk memastikan penyebabnya,” ujar AKP Edward.
Orangtua korban yang merupakan penyandang tuna wicara, menyampaikan melalui bahasa isyarat bahwa NS telah tidak kembali ke rumah sejak beberapa waktu lalu. Pihak keluarga bahkan sempat melaporkan kehilangan kepada Kepala Desa.
Namun upaya pencarian belum membuahkan hasil, hingga akhirnya NS ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam tugu.
“Penyidik akan mendalami laporan dan hasil autopsi sebagai dasar penyelidikan lebih lanjut,” jelas AKP Edward.
Situasi di Desa Aek Nauli sempat mencekam pasca penemuan tersebut. Warga berkumpul di lokasi kejadian dan berharap pihak berwenang segera mengungkap penyebab kematian. Bahkan, sejumlah warga menyatakan siap menggalang dana agar proses autopsi dapat dilakukan secepatnya.
“Kami hanya ingin keadilan. Jika ada pelaku, kami minta ditindak tegas,” ujar seorang warga kepada polisi.
Hingga berita ini diturunkan, aparat masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan serta mendalami keterangan saksi untuk mengungkap motif atau kemungkinan adanya unsur tindak pidana. (Pangihutan Sinaga/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Beruk Dipukul Demi Konten di Labusel, AVI Laporkan Pelaku