Ledakan Mobil di SPBU Binjai Bongkar Dugaan Penyelewengan BBM Subsidi, Polisi Didesak Bertindak

Mobil Avanza warna hitam membawa banyak dirigen berisi BBM Subsidi meledak di SPBU. (f:ist/mistar)
Binjai, MISTAR.ID
Insiden meledaknya Toyota Avanza hitam yang mengangkut puluhan dirigen berisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Bandar Sinembah, Kecamatan Binjai Barat, kembali menyorot praktik penyelewengan BBM subsidi. Menyikapi kejadian yang viral di media sosial, mahasiswa Cipayung Plus menuntut aparat segera bertindak tegas.
“Kami menilai marak terjadi dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi oleh pengusaha nakal yang membeli BBM di SPBU menggunakan dirigen ataupun kendaraan sepeda motor yang sudah dimodifikasi,” kata Windi Tanjung, Kamis (19/6/2025).
Menurut Windi, para pelaku kerap memakai mobil atau sepeda motor yang sama, namun memindai barcode berbeda untuk memperoleh porsi BBM subsidi melebihi kuota.
Baca Juga: Penimbunan BBM Subsidi di Labusel Dibongkar
“Mereka sudah kerja sama dengan petugas SPBU makanya bisa membeli BBM bersubsidi dalam jumlah yang banyak untuk diperjualbelikan kembali,” ujarnya.
Windi menekankan bahwa penyalahgunaan BBM subsidi bukan sekadar pelanggaran administratif, melainkan tindak merugikan negara dan masyarakat berpendapatan rendah.
“Tindakan ini tidak hanya mengakibatkan kerugian finansial negara, tetapi juga mengganggu distribusi BBM bersubsidi yang seharusnya tepat sasaran untuk masyarakat yang membutuhkan,” lanjutnya.
Ia menyoroti praktik SPBU “nakal” yang tetap melayani tangki motor modifikasi demi menampung BBM lebih banyak.
“Masih banyak SPBU yang nakal dalam penyaluran BBM bersubsidi. Karena mereka masih membiarkan kendaraan sepeda motor yang memodifikasi tangkinya supaya bisa mengisi BBM dengan jumlah banyak,” tegasnya.
Mahasiswa Cipayung Plus mempersiapkan Aksi Damai di Polres Binjai. Mereka mendesak pembentukan tim pengawasan khusus penyaluran BBM subsidi di Kota Binjai.
Massa mendesak polisi memanggil dan pemeriksaan pemilik SPBU yang diduga terlibat praktik penyelewengan, agar kerugian negara dapat diminimalkan.
Windi menyebut penanganan masalah BBM subsidi harus komprehensif, melibatkan pemerintah, aparat penegak hukum, dan pengawasan publik.
Ia berharap razia terpadu yang digelar rutin bisa menertibkan kendaraan dengan tangki modifikasi dan penjualan memakai dirigen, dan menindak petugas SPBU yang terbukti bekerja sama dengan pengecer ilegal, serta memastikan distribusi BBM subsidi kembali tepat sasaran. (bayu/hm17)