Saturday, October 11, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Lapas Pangururan Gelar Razia Tengah Malam Usai Tewasnya Narapidana, Kalapas Enggan Berkomentar

Mistar.idSabtu, 11 Oktober 2025 17.01
RA
PS
lapas_pangururan_gelar_razia_tengah_malam_usai_tewasnya_narapidana_kalapas_enggan_berkomentar

Razia gabungan di Lapas Kelas III Pangururan bersama TNI-Polri, Sabtu (11/10/2025) dini hari. (Foto: Istimewa/Mistar)

news_banner

Samosir, MISTAR.ID

Usai tewasnya seorang narapidana bernama Army Siregar, 27 tahun, warga asal Pasaman, Sumatera Barat di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Razia mendadak dilakukan di lapas bersama aparat Polri dan TNI pada Sabtu (11/10/2025) dini hari.

Diketahui, razia dilakukan sekitar pukul 00.00 WIB dengan menyisir enam kamar hunian yang menampung sekitar 110 narapidana. Dalam kegiatan tersebut, petugas gabungan memeriksa setiap barang bawaan penghuni dan menyita sejumlah benda yang tidak sesuai dengan aturan lapas.

Pihak lapas menyebut razia ini sebagai tindak lanjut dari atensi pimpinan tertinggi pemasyarakatan yang digelar serentak di seluruh Indonesia. Namun, diduga kegiatan tersebut merupakan langkah reaktif pascaperistiwa kematian narapidana di dalam lapas. Pasalnya, insiden pengeroyokan yang menewaskan Army Siregar pada Senin (6/10/2025) hingga kini masih menyisakan tanda tanya.

Terkait razia mendadak tersebut dan terkait kematian narapidana tersebut, Mistar mencoba mengonfirmasi langsung kepada Kalapas Jeremia Sinuraya melalui pesan WhatsApp. Namun hingga berita ini dikirim ke redaksi, Kalapas Pangururan belum memberikan tanggapan.

Sebagaimana informasi yang diterima, pihak keluarga berharap penyebab kematian diungkap secara transparan.

Sebelumnya, Kalapas Pangururan Jeremia Sinuraya menyampaikan kepada wartawan perkelahian antarwarga binaan sempat diredam petugas, namun kembali terjadi pada pagi hari. “Korban masih hidup saat dibawa ke RSUD Hadrianus Sinaga Pangururan untuk mendapat pertolongan, namun meninggal dunia di rumah sakit,” ujar Jeremia kala itu.

Namun, pernyataan tersebut berbeda dengan penjelasan Direktur RSUD Hadrianus Sinaga, dr. Iwan Hartono Sialoho, yang menegaskan korban sudah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.

“Korban datang sudah dalam keadaan meninggal dunia. Secara kasat mata terdapat luka di bagian leher, kepala, dan lutut. Untuk penyebab pastinya, kami menunggu hasil otopsi,” ujar Sialoho.

Terpisah, Kasubsi Kamtib Lapas Pangururan, Mitra Tarigan yang dihubungi hanya membalas singkat, “Ditunggu aja ya, Bang. Mungkin beliau sedang istirahat," katanya.

Sebelumnya, diketahui Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Edward Sidauruk, menjelaskan penyelidikan atas kematian narapidana tersebut masih berlanjut. “Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk proses otopsi, selanjutnya diserahkan ke kampung halaman korban. Untuk pelaku pengeroyokan masih kami dalami,” ucapnya.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN