Sampah Makanan Jadi Isu Mendesak, Aksata Pangan: Pencegahan Dimulai dari Sumber

Chief Communication and Community Engagement Officer Aksata Pangan, Karina Nursyafira. (foto:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Persoalan sampah makanan saat ini bukan sekadar urusan dapur rumah tangga saja, melainkan menjadi isu lingkungan yang mendesak. Hal itu disampaikan Chief Communication and Community Engagement Officer Aksata Pangan, Karina Nursyafira.
Karina mengatakan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam menekan jumlah sampah makanan yang terus meningkat.
“Berdasarkan data yang kita dapat dari Bappenas, dari kajian Food Loss and Waste tahun 2021 yang sudah diterbitkan, sebetulnya sampah paling banyak dihasilkan itu dari sampah rumah tangga,” katanya kepada Mistar, Sabtu (11/10/2025).
Ia menyebutkan salah satu cara mengurangi sampah makanan adalah dengan menerapkan hirarki pemulihan makanan. Dalam konsep ini, pencegahan dimulai dari sumber makanan itu sendiri.
Setelah dari sumber sudah dicegah namun tidak bisa ditanggulangi, selanjutnya dapat didonasikan ke bank makanan seperti Aksata Pangan. Namun, ketika tidak bisa didonasikan lagi karena sudah tidak layak, maka dapat diberikan ke hewan ternak.
“Contohnya sekarang yang lagi hits adalah maggot. Kemudian bisa dikompos atau misalnya perusahaan biasanya dia ada anaerobic process dan lain-lain, dan terakhirnya landfill. Tapi kalau bisa, itu dihindari,” tuturnya.
Ia menilai kesadaran publik, logistik, dan regulasi menjadi tiga tantangan utama dalam menjalankan peran sebagai bank makanan. Masalah penyimpanan dan distribusi kerap kali menyebabkan makanan yang seharusnya bisa dimanfaatkan justru berpotensi menjadi sampah.
Karina berharap melalui kampanye dan edukasi-edukasi, dapat memicu perubahan nyata dalam kebiasaan masyarakat. “Semua upaya kecil yang kita lakukan sekarang itu sebenarnya untuk mempengaruhi generasi masa depan,” ujarnya.
“Saya selalu tekankan, bahwa tidak perlu menjadi orang penting untuk meng-influence orang lain, tapi paling tidak influence-lah diri sendiri, kemudian orang sekitar,” ucapnya.