Friday, May 23, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

DPRD Sumut Soroti Dugaan Pungli Tunjangan Guru di Nias Selatan

journalist-avatar-top
Jumat, 23 Mei 2025 09.52
dprd_sumut_soroti_dugaan_pungli_tunjangan_guru_di_nias_selatan

Anggota Komisi A DPRD Sumut, Berkat Laoly, Politisi Partai Nasdem. (f:ari/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut), Berkat Laoly, menyoroti dugaan pungutan liar (Pungli) terhadap guru-guru di Kabupaten Nias Selatan.

Politisi dari Partai NasDem itu menyebut dugaan Pungli yang dilakukan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan kabupaten tersebut, menyasar guru SMA dan SMK penerima tunjangan daerah terpencil yang seharusnya diterima penuh setiap triwulan.

“Saat Paripurna sudah saya sampaikan kepada Pak Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut terkait laporan dan keluhan guru di Nias Selatan,” ujarnya kepada Mistar, Jumat (23/5/2025).

Menurut Berkat, meski dana tunjangan langsung dikirim ke rekening guru, dalam praktiknya ada kesepakatan tak resmi yang mengharuskan mereka menyetor kembali sebagian dana kepada oknum ASN.

“Memang itu dikirim ke rekening mereka, namun sudah dibuat semacam kesepakatan kepada penerima daerah terpencil itu. Artinya ketika mereka terima uangnya, baru mereka setor,” ucapnya.

Bukti Transfer dan Ancaman

Berkat juga mengaku telah menerima berbagai laporan lengkap dengan bukti transfer dari para guru. Ia menyebut jumlah potongan bisa mencapai 30% dari dana yang diterima.

"Saya meminta ke Gubsu untuk ditindak, dipanggil dan diperiksalah. Gaji guru di Nias Selatan itu tak menentu, setorannya itu 30 persen ke oknum nakal itu," ujar Bendahara Fraksi NasDem DPRD Sumut itu.

“Mirisnya lagi, guru yang tidak mau menyetor kerap menerima ancaman untuk dicoret data penerima guru daerah terpencilnya,” ujarnya menambahkan.

Guru GTT Jadi Korban Terbesar

Berkat juga menjelaskan bahwa sebagian besar guru yang terdampak adalah Guru Tidak Tetap (GTT) penerima dana BOS.

Dari honor yang hanya sekitar Rp500.000 per bulan, mereka masih harus berbagi dengan oknum nakal tersebut.

Ia berharap praktik Pungli yang terjadi itu dapat ditindak secara cepat. Mengingat nasib para guru yang hari ini layak diperhatikan untuk kesejahteraannya.

Saat Paripurna, Pak Gubsu sudah menyampaikan untuk menindaklanjuti masalah tersebut. Semoga kita dapat memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru ini dari oknum nakal,” tuturnya berharap. (ari/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN