Rupiah Menguat Usai Pernyataan Powell dan Gencatan Senjata Iran-Israel

Rupiah menguat. (f: ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Nilai tukar rupiah kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (25/6/2025).
Pelemahan dolar terjadi setelah pernyataan Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang mengindikasikan belum adanya pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.
Mengacu pada data Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,58% ke level Rp16.250 per dolar AS. Sehari sebelumnya, Selasa (24/6/2025), mata uang Garuda juga ditutup menguat signifikan sebesar 0,82% di level Rp16.345 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah tipis 0,02% ke posisi 97,84 pada Rabu pagi pukul 09.00 WIB. Pada perdagangan sebelumnya, DXY juga mengalami penurunan tajam sebesar 0,57%, ditutup di level 97,85.
Pelemahan dolar AS terjadi setelah Jerome Powell mengatakan The Fed belum memiliki rencana untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Sebab, masih menunggu kepastian terhadap dampak ekonomi kebijakan tarif yang diberlakukan Presiden Donald Trump.
Di sisi lain, pengumuman gencatan senjata antara Iran dan Israel oleh Presiden Trump turut memicu peralihan investor ke aset berisiko (risk-on), sehingga permintaan terhadap dolar AS sebagai aset aman (safe haven) menurun.
Penguatan rupiah ini turut ditopang oleh turunnya harga minyak global menyusul kesepakatan gencatan senjata, serta tren pelemahan indeks dolar AS. Kondisi tersebut menumbuhkan optimisme terhadap potensi penguatan lebih lanjut bagi rupiah dalam waktu dekat. (hm20)