Wednesday, October 1, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Inflasi Sumut Melonjak ke 5,32 Persen pada September, Tekanan Terbesar dari Komoditas Pangan

Rabu, 1 Oktober 2025 15.27
inflasi_sumut_melonjak_ke_532_persen_pada_september_tekanan_terbesar_dari_komoditas_pangan

Kepala BPS Sumut, Asim Saputra. (foto: amita/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat kenaikan inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) yang signifikan, mencapai 5,32 persen pada September 2025. Kenaikan ini membawa Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,50 pada September 2024 menjadi 111,11 pada September 2025.

Kepala Badan Pusat Statistik Sumut, Asim Saputra, menjelaskan inflasi ini tergolong merata karena kenaikan indeks terjadi pada sebelas kelompok pengeluaran yang dipantau. Secara bulanan (m-to-m), inflasi tercatat sebesar 0,65 persen, dan inflasi kumulatif tahun berjalan (y-to-d) sebesar 3,60 persen.

Kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau menjadi penyumbang inflasi y-on-y terbesar, mencatat inflasi 11,38 persen dengan andil 3,98 persen. Sementara kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat inflasi 10,17 persen dengan andil 0,61 persen.

Komoditas yang paling dominan menyumbang inflasi y-on-y adalah cabai merah dengan andil 1,11 persen, emas perhiasan 0,51 persen, dan bawang merah 0,45 persen.

Menariknya, meski cabai merah menjadi pendorong utama inflasi tahunan dan bulanan andil 0,85 persen m-to-m, komoditas bawang merah justru menyumbang deflasi bulanan terbesar andil 0,26 persen, disusul oleh beras 0,07 persen.

Asim menyoroti pentingnya pengendalian inflasi yang lebih gencar, terutama untuk komoditas cabai merah, yang dinilai telah menjadi tantangan utama di Sumut. Upaya ini harus diperhitungkan secara cermat untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru di Desember.

"Saat ini sebenarnya sudah mulai banyak petani yang menanam cabai. Tetapi nanti kita juga harus memperhitungkan kebutuhan kita di bulan Desember," katanya, Rabu (1/10/2025).

Ia menambahkan, masalah pasokan beras saat ini sudah aman dan terkendali berkat upaya operasi pasar sebelumnya. "Beras sudah aman, sudah merata pengendaliannya dan distribusinya juga sudah disiapkan dengan sangat baik," ucap Asim.

Secara geografis, seluruh delapan kabupaten/kota IHK di Sumut mengalami inflasi y-on-y, dengan yang tertinggi tercatat di Kabupaten Deli Serdang sebesar 6,81 persen. Inflasi m-to-m tertinggi terjadi di Kota Padangsidimpuan.

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN