Monday, September 15, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Harga Daging Ayam Ras Naik di Medan, Pengamat: Bertahan Hingga Awal Oktober

journalist-avatar-top
Senin, 15 September 2025 16.44
harga_daging_ayam_ras_naik_di_medan_pengamat_bertahan_hingga_awal_oktober

Penjual daging ayam ras di Pasar Kampung Lalang. (foto:amita/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Harga daging ayam ras di Kota Medan mengalami kenaikan signifikan pada bulan September 2025. Di Pasar Kampung Lalang, harga ayam potong naik Rp1.500 dari harga sebelumnya Rp34.500 per kilogram (kg) menjadi Rp36.000 per kg.

Supri, seorang pedagang ayam potong di pasar tersebut, mengaku kenaikan harga terjadi secara mendadak di awal bulan.

“Sore [hari] saya masih jual di harga Rp34.500 per kg. Besok paginya saat belanja stok baru, harganya sudah naik jadi Rp36.000. Berubah dalam semalam,” ujarnya kepada Mistar, Senin (15/9/2025).

Kenaikan Harga Juga Terjadi di Pasar Lain

Fenomena serupa juga terjadi di Pasar Sei Sikambing. Menurut Ian Tarigan, salah satu pedagang ayam, harga daging ayam ras di pasar tersebut telah naik sejak pertengahan Agustus.

“Sekarang dijual di harga Rp36.000 per kg. Masih tergolong normal karena memang sudah naik sebelumnya dari Rp34.000 hingga Rp35.000,” katanya.

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata daging ayam ras di Medan saat ini mencapai Rp38.000 per kg, naik dari Rp37.200 per kg pada bulan sebelumnya.

Pengamat: Kenaikan Bertahan hingga Awal Oktober

Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, menyebut kenaikan harga daging ayam ini disebabkan oleh turunnya pasokan dan naiknya biaya produksi.

“Dari hasil survei, pasokan mingguan daging ayam mengalami penurunan lebih dari 10 persen. Ini menyebabkan lonjakan harga,” ucapnya.

Gunawan juga menyebut, harga jagung—sebagai bahan utama pakan ayam—naik dari Rp4.700 menjadi Rp6.000 per kg. Kenaikan ini turut memicu lonjakan harga ayam di pasaran.

“Kondisi ini kemungkinan akan terus terjadi hingga awal Oktober, selama pasokan dan harga bahan pakan belum stabil,” tuturnya. (amita/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN