Monday, September 15, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Kasus TB di Batu Bara Tembus 779 Pasien, Dinkes Bagikan Obat Gratis dan Susu Penunjang

journalist-avatar-top
Senin, 15 September 2025 18.13
kasus_tb_di_batu_bara_tembus_779_pasien_dinkes_bagikan_obat_gratis_dan_susu_penunjang

Kadis kesehatan PPKB Kabupaten Batu Bara dr. Deni Syahputra. (foto : ebson/mistar)

news_banner

Batu Bara, MISTAR.ID

Tingginya angka penderita Tuberculosis (TB) di Kabupaten Batu Bara menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB). Upaya yang dilakukan antara lain pemberian obat secara gratis selama 6 bulan, ditambah asupan susu penunjang dan pemantauan rutin terhadap pasien.

Kadis Kesehatan PPKB Batu Bara, dr. Deni Syahputra, menjelaskan langkah ini diambil untuk menekan kasus TB sekaligus mendukung proses penyembuhan pasien.

“Seluruh penderita TB positif selain pemberian obat secara rutin selama 6 bulan juga kita berikan susu untuk membantu proses penyembuhannya,” terang Deni, Senin (15/9/2025).

Menurutnya, susu hanya berfungsi membantu tubuh agar lebih kuat melawan TB, sementara obat tetap menjadi kunci utama penyembuhan.

“Tetapi harus diingat, mengonsumsi susu tanpa rutin mengonsumsi obat selama 6 bulan tentu akan sia-sia. Susu tidak akan menyembuhkan TB namun membantu tubuh agar kuat melawan TB,” jelasnya.

Deni mengungkapkan, kendala yang sering muncul adalah kejenuhan pasien dalam mengonsumsi obat jangka panjang. Hal ini berisiko menimbulkan resisten obat (RO) yang dapat memperparah kondisi pasien.

Karena itu, ia mengimbau keluarga ikut mendorong penderita TB agar disiplin menjalani pengobatan. Dinkes PPKB juga melakukan pemeriksaan terhadap keluarga yang tinggal serumah dengan penderita, serta warga sekitar yang mengalami batuk berkepanjangan lebih dari dua minggu.

Selain laporan dari puskesmas, rumah sakit di Batu Bara termasuk RS swasta juga aktif melaporkan temuan pasien TB. Data terbaru mencatat, hingga 15 September 2025 jumlah penderita TB mencapai 779 orang, meningkat dari 737 kasus per 31 Agustus 2025.

“Bertambahnya jumlah penderita karena kami terus gencar mencari suspek TB dan segera melakukan pemeriksaan serta memberi obat,” tukas Deni. (Ebson/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN