Tuesday, October 14, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Harga Cabai Merah Masih Tinggi Meski Sudah Ada Intervensi Pemerintah

Mistar.idSelasa, 14 Oktober 2025 15.34
journalist-avatar-top
AS
harga_cabai_merah_masih_tinggi_meski_sudah_ada_intervensi_pemerintah_

Pedagang cabai di Pasar Horas. (foto: abdi/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Harga cabai merah di Kota Pematangsiantar masih tergolong tinggi, meski pemerintah telah mengambil langkah untuk menstabilkan harga melalui berbagai intervensi, termasuk menggelar Gerakan Pangan Murah.

Kepala Bidang Pangan dan Penyuluhan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pematangsiantar, Laila M Nasution, mengatakan tingginya harga cabai disebabkan oleh rendahnya produksi di tingkat petani, sehingga tidak mampu mengimbangi kebutuhan konsumsi masyarakat.

“Untuk saat ini, cabai yang beredar di Pematangsiantar masih berasal dari wilayah Simalungun dan Deli Serdang. Tidak ada pasokan dari Jawa,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).

Sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi pangan, Pemerintah Kota Pematangsiantar menggelar Gerakan Pangan Murah di Gedung Balairung Rajawali, Kecamatan Siantar Utara. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap, yakni pada 8–10 Oktober dan 14–17 Oktober 2025.

Dalam pasar murah tersebut, sejumlah kebutuhan pokok dijual dengan harga di bawah harga pasar, antara lain beras SPHP Rp56.500 per 5 kg, Minyak Kita Rp14.500 per liter, cabai merah Rp58.000 per kg, cabai rawit Rp23.000 per kg, dan tomat Rp7.000 per kg

"Setiap pengunjung diberi batasan pembelian, yakni maksimal 10 kg beras, 1 liter minyak goreng, ¼ kg cabai merah, ¼ kg cabai rawit, dan 1 kg tomat," katanya.

Menurut Laila, meski harga cabai merah masih tergolong tinggi, namun sudah mulai menunjukkan penurunan secara perlahan, walaupun masih fluktuatif.

“Untuk cabai merah, pemerintah memberikan subsidi hingga Rp20.000 per kilogram,” ucapnya.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN