Pematangsiantar, MISTAR.ID

Laga Persahabatan Internasional antara Jepang vs Brasil di Stadion Ajinomoto, Tokyo, Selasa (14/10/2025) sore WIB, menghadirkan duel penuh gaya dan emosi. Brasil tampil memukau dengan ciri khas Jogo Bonito -nya dan menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0 atas Samurai Blue lewat gol Paulo Henrique (26') dan Gabriel Martinelli (32').

Jepang vs Brasil: Laga Bersejarah di Ajinomoto Stadium

Pertemuan ke-14 kedua tim ini disambut meriah oleh hampir 50.000 penonton yang memadati stadion. Jepang datang dengan modal rekor 20 laga tak terkalahkan di kandang, sementara Brasil melanjutkan tur Asia setelah menggilas Korea Selatan 5-0 di Seoul.

Pelatih Hajime Moriyasu menurunkan skema 3-4-2-1 dengan Takefusa Kubo dan Ritsu Doan di belakang striker Ayase Ueda, sementara Carlo Ancelotti mengandalkan formasi 4-2-3-1 dengan lini depan yang mampu berisi Vinicius Junior, Martinelli, dan Lucas Paquetá.

Babak Pertama: Brasil Tajam, Jepang Tersandung Peluang

Laga dimulai dengan intensitas tinggi. Jepang sempat memiliki peluang emas di menit ke-22 melalui Ayase Ueda , yang gagal menuntaskan umpan matang dari Minamino di mulut gawang. Kesalahan fatal itu langsung dibayar mahal.

Empat menit kemudian, Brasil membuka keunggulan. Bruno Guimarães mengirimkan umpan terobosan brilian ke sisi kanan, disambut Paulo Henrique yang menusuk ke dalam kotak penalti. Dengan ketenangan luar biasa, Henrique menendang menggunakan kaki luar kanan dan menaklukkan kiper Zion Suzuki . Brasil unggul 1-0 pada menit ke-26.

Enam menit berselang, giliran Gabriel Martinelli yang menambah penderitaan Jepang. Berawal dari kerja sama apik di lini tengah, Lucas Paquetá mengangkat bola ke ruang kosong di belakang bek lawan. Martinelli menyambutnya dengan setengah voli mendatar yang menembus sudut jauh gawang. Brasil menggandakan keunggulan menjadi 2-0 pada menit ke-32.

Brasil Efisien, Jepang Kehilangan Ketajaman

Brasil menunjukkan efektivitas luar biasa: dua peluang besar menghasilkan dua gol. Kombinasi Casemiro dan Guimarães menjaga keseimbangan permainan, sementara Paquetá menjadi serangan arsitek dengan visi cemerlang.

Sebaliknya, Jepang lebih sering mengandalkan serangan sayap, namun gagal menembus pertahanan kokoh yang dijaga Fabrício Bruno dan Beraldo . Desakan mereka untuk segera patah di akhir lapangan.

Sentuhan Taktik Ancelotti

Pelatih Carlo Ancelotti kembali menunjukkan kematangannya dengan strategi fleksibel: transisi cepat dari bertahan menyerang dan eksploitasi ruang sayap. Keputusan yang memberi peran bebas bagi Paquetá terbukti efektif membuka pertahanan Jepang.

Sementara itu, Moriyasu tampak harus mencari alternatif di babak kedua. Nama-nama seperti Junya Ito atau Koki Ogawa berpotensi memberi napas baru di lini depan Samurai Blue.

Babak Kedua Dinanti

Dengan keunggulan dua gol, Brasil tampil percaya diri. Namun, dukungan publik Tokyo bisa menjadi faktor penting bagi Jepang untuk bangkit. Babak kedua akan menentukan apakah Samurai Blue mampu membenarkan keadaan atau Brasil menegaskan dominasinya di Asia. (*)