Thursday, September 25, 2025
home_banner_first
EKONOMI

BI Turunkan Suku Bunga Acuan ke 4,75 Persen, Ahmadi: Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 25 September 2025 20.15
bi_turunkan_suku_bunga_acuan_ke_475_persen_ahmadi_dorong_pertumbuhan_ekonomi_

Ilustrasi. (foto: istimewa)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 16–17 September 2025 memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen. Suku bunga deposit facility juga diturunkan menjadi 3,75 persen, dan lending facility menjadi 5,50 persen.

Kepala Kantor Perwakilan BI Pematangsiantar, Ahmadi Rahman, mengatakan keputusan ini merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, sembari menjaga proyeksi inflasi tetap rendah dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen untuk tahun 2025 dan 2026, serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

"Bank Indonesia akan terus mencermati prospek pertumbuhan dan inflasi, serta memanfaatkan ruang penurunan suku bunga dengan tetap mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah," kata Ahmadi, Kamis (25/9/2025).

Ahmadi menjelaskan, langkah ini diiringi dengan ekspansi likuiditas moneter dan kebijakan makroprudensial yang longgar. Tujuannya untuk menurunkan suku bunga kredit, memperkuat likuiditas sistem keuangan, dan mendorong penyaluran kredit guna mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

"Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk mendorong pertumbuhan, melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, penguatan struktur industri, serta ketahanan infrastruktur sistem pembayaran," katanya.

Ahmadi menambahkan arah baru kebijakan moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mempertahankan stabilitas tersebut didukung dengan langkah-langkah kebijakan.

"Langkah kebijakan seperti penguatan strategi operasi moneter pro-market guna makin memperkuat efektivitas transmisi penurunan suku bunga, meningkatkan likuiditas dan mempercepat pendalaman pasar uang dan valuta asing," ucapnya.

Ahmadi mengatakan Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi sejalan dengan program asta cita Pemerintah.

"Selain itu, Bank Indonesia terus mempererat sinergi dengan kebijakan komite stabilitas sistem keuangan (KSSK) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan," tuturnya. (abdi/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN