Guru MTsN di Padang Lawas Menyebar Dakwah ke Desa-Desa

Mahmudin saat mengisi ceramah di rumah warga. (Foto: Dokumentasi Humas Kemenag Sumut/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Padang Lawas, Mahmudin Ali Syukur Siregar, bukan hanya pengajar di dalam kelas. Dengan sepeda motornya, ia rutin berkeliling desa menyalakan cahaya iman melalui wirid, ceramah, dan khotbah Jumat.
Meski hidup sederhana, semangatnya dalam berdakwah tak pernah surut. Untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga, istri Mahmudin berdagang es kelapa di pinggir jalan. Namun, keterbatasan ekonomi tak menghalangi Mahmudin untuk terus berbagi ilmu dan kebaikan.
Seperti saat wirid Yasin di Kecamatan Barumun Tengah, Rabu (10/9/2025) misalnya, ia menjadi penceramah di sana. Dalam ceramahnya kali ini, ia menyampaikan tentang siksa kubur dan amalan yang dapat meringankannya.
Dengan bahasa yang mudah dipahami warga, ia mengingatkan jamaah tentang pentingnya berzikir, salat, bersedekah, membaca Al-Qur’an, serta menjaga hubungan baik antarsesama.
“Tidak ada yang tahu kapan ajal menjemput. Maka perbanyaklah amal saleh, jauhi maksiat, dan jangan tunda taubat,” ucap Mahmudin dalam keterangan tertulis yang diterima Mistar, Kamis (11/9/2025).
Kehadiran sosok Mahmudin di tengah masyarakat mendapat apresiasi luas. Seorang jamaah, Nurjamila Harahap, mengaku selalu terinspirasi. “Ceramah beliau sederhana, tapi menyentuh hati dan membuat kami ingin memperbaiki diri,” ujarnya.
Kepala MTsN 2 Padang Lawas, Yahya Siregar, juga menilai sosok Mahmudin sebagai teladan. Ia menambahkan bahwa mengajar dan berdakwah merupakan amal yang saling melengkapi.
“Kami merasa bangga memiliki guru yang tidak hanya berdedikasi di madrasah, tetapi juga aktif di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan ini tentu menjadi contoh nyata bagi guru dan siswa,” katanya.
Mahmudin yang kini sudah menyandang status ASN PPPK itu juga kerap dipercaya menjadi khatib Jumat maupun penceramah pada peringatan hari besar Islam. Panas terik maupun hujan deras tak pernah menghalangi perjalanannya menebar cahaya iman dari satu desa ke desa lain. (susan/hm25)