Taman Eden Hadirkan Café Sungai di Atas Batuan Purba 300 Juta Tahun

Dinding batu air terjun Taman Eden berusia ratusan juta tahun. (f: nimrot/mistar)
Toba, MISTAR.ID
Geosite Taman Eden, salah satu warisan taman dunia yang terletak di Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba, menyimpan kekayaan geologi luar biasa: batuan purba dari dasar Danau Toba yang diperkirakan telah berumur ratusan juta tahun.
Tak hanya batuan tua, kawasan ini juga memiliki ratusan jenis tumbuhan yang menjadikannya tempat ideal untuk pusat penelitian para ilmuwan dan pemerhati lingkungan.
Melihat potensi besar tersebut, pengelola Taman Eden, Marandus Sirait, membuka satu wahana wisata baru yang dinamakan 'café sungai' terletak di aliran air terjun yang mengalir di atas batuan purba tersebut.
"Pertama, saya membuka café sungai agar akses menuju air terjun lebih dekat dan juga tidak mengganggu tumbuhan yang ada, yang memungkinkan dirusak oleh pengunjung," ujar Marandus, Senin (9/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa dengan pembagian zona, wisatawan yang ingin menikmati ketenangan seperti berkemah tidak akan terganggu oleh pengunjung lain yang datang khusus untuk melihat air terjun dan dinding batu tertua.

"Selain itu, agar masyarakat di Desa Sionggang Utara ekonominya meningkat melalui sektor pariwisata. Sebelum dan sesudah ke air terjun, pengunjung bisa menikmati kuliner dari para pelaku usaha lokal," ujarnya.
Diketahui bahwa dinding batu di air terjun Taman Eden merupakan bagian dari warisan bumi kawasan Geopark Kaldera Toba, yang terdiri dari batuan dasar metasedimen (Metasediment Basement Rocks) Danau Toba.
Batuan metasedimen yang tersingkap di dinding Kaldera Porsea ini merupakan satuan batu lumpur dari Formasi Bahorok, yang diperkirakan berumur sekitar 300 juta tahun, berasal dari periode Permo-Karbon.
Batuan purba yang kini mengalirkan air terjun di Taman Eden merupakan bagian dari pecahan daratan superkontinen Gondwana, yang kemudian bergeser dan menjadi bagian dari Pulau Sumatra. Batuan inilah yang dipercaya sebagai bagian dari dasar Danau Toba zaman dahulu. (nimrot/hm17)