Kejuaraan Surfing Internasional Nias Pro 2025 Dongkrak Pendapatan UMKM Lokal di Sorake

Situasi pengunjung di Stand-stand UMKM. (f:Walas/mistar)
Nias Selatan, MISTAR.ID
Kejuaraan surfing internasional WSL Nias Pro 2025 QS 6000 yang digelar di Pantai Sorake, Kecamatan Luahagundre Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan mendongkrak pendapatan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Gelaran event internasional dan Festival Kebudayaan Daerah ini secara nyata memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat di sekitar lokasi acara. Ribuan pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara, atlet internasional, tim official, dan jurnalis, berdatangan dan menciptakan lonjakan permintaan terhadap berbagai kebutuhan, mulai dari makanan, minuman, penginapan, hingga souvenir lokal.
Sejumlah pelaku UMKM di sekitar Pantai Sorake mengaku merasakan peningkatan pendapatan yang signifikan sejak dimulainya event ini. Di sepanjang jalur masuk arena kompetisi, deretan pedagang kuliner, kerajinan tangan, dan produk lokal tampak ramai dikunjungi.
"Sejak event ini dimulai, pendapatan kami di sini meningkat dari Rp900.000 hingga Rp2.000.000 per hari. Terima kasih banyak buat Pemkab Nias Selatan dan semua panitia yang sudah menghadirkan acara besar ini," ujar Srimina Zagoto, pedagang makanan tradisional dari Kelompok Gereja Salvation Army saat diwawancara Mistar, Rabu (25/6/2025).
Hal senada disampaikan Ama Berto, penjual kerajinan tangan khas Nias seperti kalung, gelang, dan ukiran dari kayu.
"Saya bahkan sampai kekurangan stok karena banyak turis asing beli oleh-oleh. Ini sungguh luar biasa, dan kami minta supaya acara seperti ini terus digelar setiap tahun," tuturnya.
Para pelaku UMKM menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Nias Selatan, khususnya Bupati dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, serta seluruh panitia yang terlibat dalam penyelenggaraan WSL Nias Pro 2025 QS 6000.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Nias Selatan dan jajaran, karena sudah membuka peluang besar bagi kami untuk ikut merasakan dampak positif dari event internasional ini. Kami siap mendukung dan menjaga nama baik daerah dengan pelayanan yang ramah dan produk berkualitas,” ucap perwakilan UMKM, Arianis Duha saat diwawancarai di lokasi acara.
Banyak pelaku usaha berharap agar penyelenggaraan WSL Nias Pro dapat terus dilakukan secara rutin dan dikembangkan lebih besar lagi kedepannya. Mereka juga berharap adanya pendampingan dan pelatihan dari pemerintah agar UMKM lokal bisa naik kelas dan semakin siap menyambut wisatawan dalam skala internasional.
WSL Nias Pro 2025 QS 6000 tak hanya menjadi ajang adu keahlian para peselancar terbaik dunia, tetapi juga telah terbukti menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Ini adalah bukti nyata bahwa olahraga dan pariwisata bisa berjalan seiring untuk kemajuan daerah. (Walas/hm18)
PREVIOUS ARTICLE
Libur Sekolah, Kunjungan Wisatawan Masih Sepi di Toba