Soroti Penyaluran BBM dan Antrean di SPBU, Pemkab Dairi Surati Pertamina

Petugas SPBU cekcok dengan warga yang mengabadikan momen pengisian BBM ke jerigen di SPBU Jalan Pakpak Sidikalang, Dairi (f:sit/mistar)
Dairi, MISTAR.ID
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi melalui Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) secara resmi menyurati General Manager Pertamina MOR 1 Sumbagut di Medan untuk meminta perbaikan layanan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) di wilayah tersebut.
Surat dengan nomor 500/8471/EKON/XII/2024 tersebut dikirimkan akhir tahun lalu, namun hingga kini belum mendapat balasan dari pihak Pertamina. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Bagian Perekonomian Setda Dairi, Lipinus Sembiring, Rabu (28/5/2025).
“Surat itu kami kirimkan untuk meminta perbaikan layanan distribusi BBM, terutama karena adanya antrean panjang dan keresahan masyarakat. Namun, hingga kini belum ada respons dari Pertamina,” ujar Lipinus.
Lipinus menjelaskan, Pemkab Dairi menerima banyak laporan terkait tingginya permintaan BBM jenis JBKP (Pertalite) dan JBT (Solar subsidi) yang mengakibatkan antrean panjang, kemacetan lalu lintas, hingga ketidaknyamanan masyarakat di sekitar SPBU.
Dalam surat tersebut, Pemkab menyampaikan beberapa poin penting, di antaranya pengaturan ulang alur kendaraan di SPBU, penambahan lahan dan/atau jam operasional SPBU, dan pengawasan pengisian BBM menggunakan jeriken, khususnya di jam-jam tertentu.
Selain itu, termasuk juga penegakan aturan penggunaan surat rekomendasi pembelian BBM melalui jeriken, kolaborasi sosialisasi penggunaan aplikasi X-Star kepada OPD dan kepala desa untuk mencegah penyalahgunaan rekomendasi, serta perluasan layanan BBM melalui pendirian sub-penyalur sesuai regulasi BPH Migas.
Wartawan Mistar telah berupaya menghubungi Sales Branch Manager (SBM) Pertamina MOR 1 Medan, Hermawan Bagus Prabowo, melalui pesan WhatsApp, Rabu (28/5/2025). Namun hingga berita ini sampai ke meja redaksi, yang bersangkutan belum memberikan tanggapan.
Sementara itu, beredar kabar salah satu SPBU di Kabupaten Dairi tengah disorot karena diduga tidak memenuhi standar operasional Pertamina. SPBU tersebut dilaporkan telah ditinjau ulang dan saat ini dalam pengawasan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP&K) Kabupaten Dairi.
Sebelumnya, keributan terjadi di SPBU Jalan Pakpak, Sidikalang, Jumat (16/5/2025) malam, akibat protes warga terhadap pengisian BBM ke dalam jeriken. Video tersebut sempat viral di media sosial dan menunjukkan adu mulut antara warga dan petugas SPBU.
Dalam video yang viral itu, seorang warga mempertanyakan legalitas pengisian menggunakan jeriken dan keberadaan barcode pengisian. Petugas SPBU yang merasa tidak terima direkam terlihat emosi dan melontarkan makian kepada warga.
Warga juga mencurigai adanya praktik penyalahgunaan BBM subsidi, setelah melihat sejumlah mobil mengangkut puluhan jeriken di lokasi.
Menanggapi kejadian tersebut, pengelola SPBU Eddy Naibaho mengklaim keributan dipicu oleh seorang warga bermarga Sigalingging yang disebut mengaku sebagai wartawan dan meminta 10 liter BBM gratis. Setelah ditolak, warga tersebut mulai mengambil foto aktivitas pengisian jerigen, yang kemudian memicu ketegangan. (manru/hm24)