Friday, October 24, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Dinas Pertanian Simalungun Siapkan Strategi Hadapi Musim Hujan

Mistar.idJumat, 24 Oktober 2025 18.22
journalist-avatar-top
IH
dinas_pertanian_simalungun_siapkan_strategi_hadapi_musim_hujan

Lahan pertanian di Simalungun.(foto: Indra/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Mengantisipasi curah hujan tinggi yang berpotensi memengaruhi hasil pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun menyiapkan langkah-langkah strategis guna menjaga lahan dan produktivitas petani. Langkah ini diambil agar sektor pertanian tetap stabil di tengah perubahan iklim yang dinamis.

Plt Kepala Dinas Pertanian Simalungun, Pardomuan Sijabat, mengatakan bahwa pengelolaan irigasi menjadi faktor penting dalam menghadapi musim hujan. Menurutnya, sistem pengairan harus dikontrol dengan baik agar tanaman, khususnya padi, tidak terlalu lama tergenang.

“Nah ya bagaimana mereka (petani) mengelola usaha itu. Misalnya irigasinya diatur sedemikian rupa, dia harus tetap dikontrol. Jangan terlalu banyak terendam oleh air, nanti sistem peranakannya akan berkurang,” ujar Pardomuan, Jumat (24/10/2025).

Ia menjelaskan bahwa penyuluh pertanian di tingkat kelompok tani telah memberikan pembinaan terkait teknik budidaya padi sawah saat musim hujan, termasuk pengaturan debit air dan pemeliharaan saluran irigasi agar tidak terjadi genangan.

Selain itu, strategi adaptasi juga diterapkan pada tanaman palawija seperti jagung. “Ketika dia menanam jagung, tentu harus dibuatlah parit kecil manakala musim hujan terlalu tinggi supaya tidak terjadi genangan air. Itu sudah disampaikan oleh petugas teknis atau penyuluh,” ucapnya.

Pardomuan menekankan bahwa sektor pertanian harus dilihat secara holistik, karena banyak faktor memengaruhi hasil panen, seperti iklim, kualitas SDM, benih unggul, dan sarana produksi.

“Sekarang pertanian itu holistik. Dalam artian banyak hal yang mempengaruhinya, iklim, sumber daya manusia, benih, dan seterusnya. Jadi banyak faktor yang memengaruhi hasil komoditi,” tambahnya.

Sebagai tindak lanjut, Dinas Pertanian memperkuat koordinasi dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di setiap kecamatan agar petani lebih siap menghadapi perubahan cuaca ekstrem.

“Kami ingin petani tetap berproduksi dengan aman, produktivitas terjaga, dan hasil panen tidak turun,” tutup Pardomuan.

(hm17)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN