Isi BBM ke Jerigen, Warga dan Petugas SPBU di Dairi Ribut


Petugas SPBU cekcok dengan warga yang mengabadikan momen pengisian BBM ke jerigen di SPBU Jalan Pakpak Sidikalang, Dairi (f:sit/mistar)
Dairi, MISTAR.ID
Keributan terjadi di SPBU Jalan Pakpak, Sidikalang, Kabupaten Dairi, Jumat malam (16/5/2025), akibat protes warga terhadap aktivitas pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) ke dalam jerigen. Peristiwa tersebut kini viral di media sosial lewat video singkat yang menunjukkan adu mulut antara warga dan petugas SPBU.
Dalam video yang dilihat Mistar pada Sabtu (17/5/2025), seorang warga mempertanyakan legalitas pengisian BBM menggunakan jerigen serta keabsahan penggunaan barcode. Petugas SPBU yang terekam video tampak tidak terima, bahkan melontarkan makian setelah mengetahui aksinya direkam, dan sempat menanyakan identitas warga yang memprotes.
Selain itu, tampak beberapa mobil yang diduga membawa puluhan jerigen mengantre di lokasi SPBU, memicu kecurigaan warga akan adanya praktik penimbunan atau penyalahgunaan distribusi BBM bersubsidi.
Menanggapi kejadian ini, pengelola SPBU, Eddy Naibaho, mengklaim keributan dipicu oleh seorang warga bermarga Sigalingging yang mengaku wartawan dan meminta 10 liter BBM gratis. Setelah ditolak, warga tersebut diduga mulai memfoto aktivitas pengisian BBM ke jerigen dan memicu keributan.
"Semua jerigen diisi menggunakan barcode dan dilengkapi surat rekomendasi dari instansi terkait. Tanpa barcode, BBM tidak bisa keluar dari dispenser," jelas Eddy.
Pernyataan itu diperkuat oleh seorang warga Lae Parira berinisial DC. Kepada Mistar, DC menyebut ia rutin mengisi BBM dalam jerigen untuk kebutuhan lima petani di desanya.
"Saya punya kuasa dari para petani, lengkap dengan barcode dan surat rekomendasi dari Dinas Pertanian Dairi. Biasanya saya isi sekitar 70–80 liter jerigen, semuanya dibayar tunai," ungkapnya.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Setda Dairi, Lipinus Sembiring, menegaskan bahwa Pemkab Dairi memang mengeluarkan rekomendasi resmi untuk pengisian BBM menggunakan jerigen bagi keperluan pertanian.
"Kalau tidak ada rekomendasi, SPBU tidak bisa mempertanggungjawabkan ke Pertamina. Sekarang semua pengisian BBM wajib online dan sesuai dengan barcode yang disetujui," kata Lipinus. (manru/hm17)