Kementan Dorong Percepatan Tanam Tiga Kali Setahun di Asahan, Irigasi Jadi Kendala Utama


Kegiatan tanam padi digelar Kementan dan Pemkab Asahan di Kecamatan Rawang Panca Arga. (f:Ist/Mistar)
Asahan, MISTAR.ID
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong percepatan peningkatan Indeks Pertanaman (IP) 3 di berbagai wilayah strategis, termasuk Kabupaten Asahan. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen nasional untuk mencapai kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor.
IP 3 merujuk pada sistem pertanian yang memungkinkan petani menanam tiga kali dalam setahun di lahan yang sama. Strategi ini dinilai mampu meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan, terutama di daerah yang memiliki dukungan infrastruktur irigasi, benih unggul, dan sarana pertanian lainnya.
Sebagai implementasi dari program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan berkelanjutan, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan menggelar kegiatan tanam padi di wilayah Asahan. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Asahan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Asahan, Hazairin, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas perhatian yang diberikan. Namun ia menekankan bahwa masalah irigasi masih menjadi kendala utama bagi petani dalam merealisasikan penanaman ketiga.
“Irigasi adalah tantangan terbesar kami saat ini. Kami berharap ada solusi konkret agar IP 3 bisa benar-benar terwujud di Asahan,” ujar Hazairin, Kamis (8/5/2025).
Menurutnya, pencapaian IP 3 akan didorong melalui pendampingan intensif oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL), serta pemetaan presisi terhadap lahan pertanian untuk menentukan alokasi yang tepat bagi komoditas utama.
Baca Juga: Awasi Harga Jual Gabah, Kementan Gandeng TNI
“Fokus kami adalah efisiensi lahan demi hasil maksimal. Pemerintah juga menetapkan harga pembelian gabah sebesar Rp6.500/kg sebagai bentuk perlindungan bagi petani, disertai jaminan ketersediaan pupuk,” jelasnya.
Ketua Kelompok Tani Sempurna, Aan Maringan, menyatakan bahwa hasil panen kelompoknya meningkat berkat dukungan program pemerintah. Namun ia berharap pemerintah segera membantu mempercepat pengolahan tanah dan meningkatkan pasokan air dari Sungai Silau, sumber irigasi utama di wilayah tersebut.
“Kami mengalami peningkatan hasil, tapi tetap terkendala kekurangan air untuk musim tanam ketiga. Tambahan alat pengolahan tanah dan peningkatan debit air sangat kami harapkan,” tuturnya.
Melalui sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan petani, percepatan IP 3 di Kabupaten Asahan diharapkan segera terealisasi dan menjadi model keberhasilan bagi daerah lain dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. (perdana/hm17)