Friday, June 6, 2025
home_banner_first
SUMUT

Jenderal Maruli Simanjuntak: Program Sumur Bor TNI AD Jangkau Air Bersih Warga Pelosok

journalist-avatar-top
Kamis, 5 Juni 2025 00.37
jenderal_maruli_simanjuntak_program_sumur_bor_tni_ad_jangkau_air_bersih_warga_pelosok

KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat diwawancarai wartawan usai menutup TMMD ke 124 di Asahan. (f:perdana/mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

TNI Angkatan Darat terus menunjukkan komitmennya dalam membantu pemerintah mengatasi persoalan krisis air bersih di berbagai pelosok negeri. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah pembangunan sumur bor melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), yang kini telah menjangkau ribuan desa di seluruh Indonesia.

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjelaskan pembangunan sumur bor menjadi fokus utama dalam program TMMD selama dua hingga tiga tahun terakhir. Langkah ini diambil sebagai bentuk respons atas masih adanya 9,4 persen penduduk Indonesia yang belum mendapatkan akses terhadap air bersih.

"Memang program air itu khususnya dua atau tiga tahun terakhir ini. Dulu kita coba tiga titik untuk TMMD, sekarang kita coba lima titik untuk setiap TMMD," kata Jenderal Maruli saat menutup TMMD di Kisaran, Kabupaten Asahan, Rabu (4/6/2025).

Jenderal Maruli juga menambahkan saat ini sudah lebih dari 4.000 sumur bor dibangun satuan tugas TMMD di seluruh wilayah Indonesia. Dia mengatakan setiap kali pelaksanaan TMMD berlangsung di 50 desa, lima titik sumur bor dibangun, sehingga menghasilkan sekitar 250 sumur dalam satu gelombang. Dengan pelaksanaan TMMD yang digelar empat kali dalam setahun, maka total ada sekitar 1.000 sumur bor yang dibangun setiap tahunnya.

"Setiap TMMD lima, sekali TMMD ada 50 desa, berarti 250 sumur bor, dalam setahun dilaksanakan empat kali TMMD, berarti ada sekitar seribu sumur dibangun setiap tahunnya," ujarnya.

Namun demikian, pembangunan sumur bor ini bukan tanpa kendala. Jenderal Maruli menyebutkan bahwa kontur tanah yang keras dan sulitnya menemukan sumber air menjadi tantangan tersendiri di lapangan sebab lokasinya mayoritas di pelosok negeri. Di beberapa daerah, pemerintah daerah bahkan sudah lebih dahulu mencoba membuat sumur, tetapi gagal karena kondisi geologis yang tidak mendukung.

"Pemerintah daerah setempat sudah pernah mencoba membuat, tapi kontur tanah yang keras membuat pemerintah kewalahan. Sehingga biar saja kami yang bekerja, ini sudah tugas kami," katanya.

Dia juga mengatakan pengeboran untuk menemukan air bersih sering kali membutuhkan kedalaman tertentu yang berisiko, seperti potensi pecahnya pipa di dalam sumur. Meski begitu, TNI tetap mengambil peran aktif, karena hal tersebut telah menjadi bagian dari pengabdian mereka kepada masyarakat.

Dengan program pembangunan sumur bor ini, TNI AD berharap kebutuhan dasar masyarakat akan air bersih bisa segera terpenuhi, sekaligus memperkuat hubungan antara masyarakat dan aparat dalam membangun desa yang lebih sehat dan sejahtera. (Perdana/hm18)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN