Distribusi Makanan Bergizi di Dairi Dinilai Belum Tepat Sasaran

Menu MBG di Dairi. (Foto: Istimewa/Mistar)
Dairi, MISTAR.ID
Distribusi Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut), dinilai belum tepat sasaran.
Salah satu warga Desa Maju, Kecamatan Siempat Nempu, Rudi Simamora, mengatakan distribusi MBG seharusnya dilakukan di sekolah-sekolah daerah pedesaan.
“Kalau ditanya siapa yang lebih layak menerima MBG, tentu masyarakat yang sekolah-sekolah di pedesaan. Sebab, masyarakat di daerah kota pada umumnya gizi siswanya telah terpenuhi. Indikatornya sudah jelas dan dipahami publik,” ujar Rudi.
Rudi berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi mengkaji ulang sasaran distribusi MBG agar benar-benar menyentuh kelompok yang membutuhkan.
Menanggapi hal itu, Koordinator Wilayah sekaligus Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pahlawan Nasution, menyatakan bahwa distribusi MBG dilakukan secara bertahap dan berlaku untuk seluruh siswa tanpa membedakan latar belakang sosial ekonomi.
“Program MBG ini bersifat menyeluruh. Tidak ada perbedaan antara siswa kaya atau miskin, semuanya berhak. Distribusi dilakukan bertahap karena kesiapan pembangunan SPPG di setiap daerah berbeda,” ujarnya.
Baca Juga: Keracunan MBG di NTT, BGN Minta Maaf
Pahlawan menjelaskan, saat ini terdapat empat SPPG yang aktif mendistribusikan MBG di Kabupaten Dairi, yakni:
- SPPG Dairi Sidikalang (Jalan Sisingamangaraja)
- SPPG Dairi Huta Rakyat (Jalan Parluasan)
- SPPG Dairi Batang Beruh (Jalan 45 Sidikalang)
- SPPG Dairi Sitinjo (Jalan Sidikalang-Medan)
Empat SPPG tersebut melayani distribusi MBG kepada 13.452 penerima yang tersebar di 49 sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK di Kecamatan Sidikalang dan Sitinjo.
Terkait peran Dinas Pendidikan dalam penetapan penerima manfaat, Pahlawan menyebutkan bahwa data siswa disiapkan berdasarkan arahan dari pemerintah pusat untuk mendukung kelancaran program.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Dairi, Surung Charles Lamhot Bantjin, mengatakan Pemkab Dairi fokus pada pengembangan infrastruktur pendukung, pembinaan rantai pasok makanan lokal, dan distribusi makanan bergizi untuk mendukung program pemerintah pusat.
“Tujuan utama program ini adalah meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti balita, anak-anak, ibu hamil, dan menyusui. Pemerintah pasti akan mengevaluasi jika ditemukan ketidaktepatan sasaran,” ucap Surung. (manru/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Polres Labusel Bagikan Bendera Merah Putih Sambut HUT RI ke-80NEXT ARTICLE
Hujan Turun, Petani di Toba Gembira