Thursday, October 23, 2025
home_banner_first
SUMUT

Longsor di Batu Bara: 1 Rumah Ambruk, 3 Keluarga Terisolir dan Harapan Warga pada Pemerintah

Mistar.idKamis, 23 Oktober 2025 17.14
RF
EP
longsor_di_batu_bara_1_rumah_ambruk_3_keluarga_terisolir_dan_harapan_warga_pada_pemerintah

Kondisi longsor di Lingkungan VII Kelurahan Lima Puluh Kota Kecamatan Lima Puluh yang menyebabkan 1 rumah ambruk dan 3 KK Terisolir. (foto:ebson/mistar)

news_banner

Batu Bara, MISTAR.ID

Tanah longsor yang terjadi di Lingkungan VII, Kelurahan Lima Puluh Kota, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, menyebabkan satu rumah ambruk dan tiga kepala keluarga (KK) terisolir akibat akses jalan yang terputus. Warga yang terdampak mengeluhkan belum adanya bantuan dari Pemerintah Kabupaten Batu Bara untuk mengatasi kesulitan mereka.

Ani, seorang ibu rumah tangga berusia 48 tahun, mengungkapkan kondisi sulit yang mereka alami akibat erosi yang memutus jalan menuju rumahnya. Hal ini diperkuat oleh tetangganya, Latifah Siregar (38), yang menjelaskan bahwa untuk keluar masuk rumah, tiga keluarga tersebut harus memanjat tebing di belakang rumah warga lain.

"Untuk keluar dan masuk ke rumah kami 3 keluarga harus memanjat tebing dibelakang rumah warga lainnya," ujar Latifah, Kamis (23/10/2025).

Pantauan Mistar.id menunjukkan bahwa longsor terjadi akibat hujan deras dan luapan air dari saluran pembuangan Perumahan Lima Puluh Permai serta Lingkungan V Kelurahan Lima Puluh Kota, yang mengalir ke sungai. Akibatnya, tanah tergerus dengan kedalaman mencapai enam meter, menyebabkan satu rumah ambruk dan jalan utama terputus sehingga tiga KK menjadi terisolir.

Warga khawatir jika tidak segera ada penanganan, tanah longsor akan semakin melebar dan mengancam rumah-rumah lain di sekitar lokasi. Helmisyam, warga Perumahan Lima Puluh Permai, berharap pemerintah daerah segera turun tangan dengan memperbaiki drainase yang rusak akibat abrasi dan longsor.

“Tanah longsor sudah menelan satu rumah hingga ambruk ke jurang sedalam enam meter. Akses jalan juga terputus karena longsor makin meluas. Hujan yang terus mengguyur beberapa hari terakhir makin membuat warga khawatir,” ujar Helmisyam.

Kondisi ini membuat aktivitas sehari-hari warga terganggu karena jalan utama tidak dapat dilalui. Helmisyam juga meminta Forkopimda Batu Bara segera mengambil langkah nyata untuk membantu warga terdampak dan mencegah kerusakan yang lebih parah.

Camat Lima Puluh, Adri Aulia Harahap, menjelaskan bahwa pembangunan tembok penahan longsor akan dilakukan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Batu Bara. Namun, anggaran untuk proyek tersebut masih menunggu proses eksaminasi Perubahan APBD 2025 di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

“Anggarannya sudah diusulkan dalam P-APBD 2025, tapi masih dalam proses evaluasi di Pemprov Sumut,” kata Adri.

Warga berharap agar penanganan segera dilakukan mengingat kondisi cuaca yang belum stabil dan potensi longsor yang dapat semakin membahayakan pemukiman di wilayah tersebut. (hm27)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN