Saturday, September 6, 2025
home_banner_first
SUMUT

Aktivis Mahasiswa Minta Badan Gizi Nasional Hentikan Program MBG di Asahan

journalist-avatar-top
Sabtu, 6 September 2025 20.06
aktivis_mahasiswa_minta_badan_gizi_nasional_hentikan_program_mbg_di_asahan

Menu MBG yang dikonsumsi pelajar diduga jadi pemicu banyak siswa yang sakit di Kisaran. (foto: istimewa/Mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Pasca ratusan pelajar di Kisaran Kabupaten Asahan mengalami keluhan sakit perut dan tak masuk sekolah usai santap makanan bergizi gratis (MBG) diduga keracunan pada Rabu (3/9/2025) lalu membuat sejumlah kalangan mempertanyakan program ini.

Aktivis mahasiswa, Agi Simanjuntak dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (6/9/2025) menilai, Badan Gizi Nasional (BGN) layak menghentikan atau mengevaluasi sementara program ini di Asahan.

“Kasus ini jangan ditutupi. Siapa bilang MBG – G nya itu gratis. MBG ini didanai rakyat yang duitnya dari pajak rakyat. Pajak ini lah yang belakangan naik dan buat kita semakin menjerit Kalau memang ada kelemahan di sini BGN harus menghentikan atau mengevaluasi program ini,” kata Agi.

Kasus mendadak sakitnya ratusan siswa di SMA Negeri 2 Kisaran diduga keracunan usai santap MBG dinilai lemahnya pengawasan keamanan makanan pada program ini, belum lagi kualitas makanan yang disajikan.

“Kita tidak ingin, MBG ini jadi proyek cuan besar, dijadikan kesempatan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya oleh oknum tertentu. MBG Ini bukan makanan gratis, duitnya dari pajak rakyat,” kata Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Asahan ini.

Diketahui, program MBG penyedia makanan di SMA Negeri 2 Kisaran berasal dari satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Polres Asahan. Adapun menu makan siang yang disediakan saat itu adalah nasi kuning dengan lauk telur dadar, sambal teri dan buah anggur.

Kapolres Asahan, AKBP Revi Nurvelani, menegaskan seluruh makanan MBG yang diproduksi melalui dapur SPPG selalu melewati pemeriksaan ketat dari tim Dokkes sebelum dibagikan.

Sistem pengawasan ini, katanya, telah memenuhi standar keamanan pangan (food security) sehingga sangat kecil kemungkinan adanya kesalahan distribusi yang berakibat pada keracunan.

“Seluruh MBG yang disalurkan Polres Asahan sudah memiliki food security. Jadi kecil kemungkinan ada kesalahan yang bisa menyebabkan siswa mengalami keracunan,” ujarnya dalam keterangan, Kamis (4/9/2025).

Sayangnya, belum ada informasi investigasi pemeriksaan lebih lanjut terhadap menu makanan yang disajikan kepada para pelajar ini terkait makanan tersebut. Wartawan mengupayakan mencari informasi keterangan dari narasumber orang tua siswa maupun pelajar namun rata-rata mereka enggak untuk berkomentar. (Perdana/hm18)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN