Wednesday, November 5, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

TKA di SMA Negeri 2 Siantar Diikuti 358 Peserta Didik

Mistar.idRabu, 5 November 2025 15.03
journalist-avatar-top
AS
tka_di_sma_negeri_2_siantar_diikuti_358_peserta_didik

Pelaksanaan TKA di SMA Negeri 2 Pematangsiantar berjalan lancar. (foto:abdi/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Tes Kemampuan Akademik (TKA) di SMA Negeri 2 Pematangsiantar diikuti 358 peserta didik yang telah digelar sejak Senin (3/11/2025). TKA ini berlangsung serentak secara nasional termasuk di Kota Pematangsiantar.

TKA ini diatur melalui Permendikdasmen nomor 9 tahun 2025 yang diundangkan pada 3 Juni 2025. Regulasi tersebut menyebutkan TKA sebagai kegiatan untuk mengukur capaian akademik siswa pada mata pelajaran tertentu.

Wakasek Humas SMA Negeri 2 Pematangsiantar, Amos Panggabean mengatakan TKA saat ini sudah berjalan terhitung tiga hari ini yang diikuti sebanyak 358 siswa.

"TKA itu tes kemampuan akademik, dilaksanakan bagi siswa kelas 12 di tingkatan terakhir. Jadi di SMA itu di kelas 12," ujarnya kepada Mistar.id, Rabu (5/11/2025).

Amos menegaskan TKA tidak dimaksudkan sebagai pengganti ujian nasional yang dulu pernah diterapkan di sekolah.

"Tes ini juga tidak berpengaruh terhadap kelulusan siswa kelas 12, melainkan hanya menjadi bagian dari proses penilaian akademik," tuturnya.

Amos menjelaskan TKA berperan sebagai alat standarisasi akademik yang digunakan untuk menilai capaian siswa secara objektif. Nilai dari tes ini menjadi bentuk validasi terhadap rapor yang selama ini menjadi acuan dalam seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP).

"Karena ini dilaksanakan bukan di akhir kelulusan dan tidak menentukan kelulusan. TKA ini prinsipnya adalah tidak wajib bagi siswa dan tidak menentukan kelulusan. Tetapi tujuan utamanya adalah menjadi standarisasi bagi anak," katanya.

TKA berjalan lancar meski sempat terkendala mati lampu

Berdasarkan pantauan di SMA 2, suasana pelaksanaan TKA berlangsung tertib sejak pagi. Para siswa tampak fokus di depan layar komputer, sementara pengawas berkeliling memantau jalannya tes di setiap sesi. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

Pelaksanaan TKA sempat mengalami kendala mati lampu. Namun kondisi itu tidak mengganggu jalannya TKA dan tes tetap berjalan lancar hingga seluruh sesi selesai.

Amos menjelaskan pelaksanaan TKA juga menjadi sarana bagi siswa untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan mereka pada sejumlah mata pelajaran.

Tes ini mencakup tiga mata pelajaran wajib yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika serta dua mata pelajaran pilihan seperti Biologi, Kimia, atau Ekonomi.

"TKA ini memang kebijakan baru. Tentu apapun hasil yang diperoleh nanti akan kita refleksi dan evaluasi. Tetapi TKA ini sebenarnya menguji mata pelajaran yang memang telah dipelajari, mulai dari kelas 10, 11, dan 12," katanya.

Sertifikat hasil TKA nantinya dapat digunakan untuk jalur SNBP sebagai pelengkap nilai rapor. Amos juga mengatakan hasil TKA akan menjadi bahan evaluasi bagi sekolah untuk memperkuat kualitas pembelajaran ke depan.

"Jadi seharusnya tidak menjadi masalah bagi siswa ketika digunakan untuk mengukur kompetensinya. Namun tentu ada hal-hal lain yang bisa menjadi penyebab. Inilah yang nanti akan kita lihat ke depannya," tuturnya.

Amos menyebut TKA ini bisa menjadi tiket masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) jalur undangan. Menurutnya, TKA juga menjadi ajang persiapan dini bagi siswa untuk menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) serta untuk mendapatkan sertifikat guna melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

"TKA ini sebenarnya tujuannya adalah supaya anak-anak itu tahu bahwa soal-soal ujian di tahun depan itu jenisnya hampir sama dengan TKA ini," katanya.

Menurutnya, hal ini merupakan upaya agar siswa lebih siap sejak awal, mengingat masih ada waktu sekitar 7 bulan sebelum menghadapi UTBK di tahun depan.

"Kedua, TKA ini bertujuan untuk mendapatkan sertifikat agar siswa itu bisa meneruskan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi atau kuliah," ujarnya.

Ia menegaskan, TKA adalah salah satu syarat yang ditetapkan pemerintah pusat untuk melanjutkan ke jenjang tersebut. Amos menyebut untuk kelengkapan prasarana sudah lengkap mulai dari ketersedian komputer.

"Kita memiliki 3 lab komputer sehingga kita melaksanakan TKA tidak menumpang ke sekolah lain," ucapnya.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN