Hydrant di Siantar Tidak Pernah Digunakan, Ini Kata Dinas Damkar


Salah satu hydrant yang terletak di Jalan Bola Kaki, Siantar Barat. (f:gideon/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Berpuluh-puluh tahun, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Pematangsiantar tidak pernah menggunakan hydrant jika terjadi kebakaran. Bukan karena rusak, namun tekanan airnya tidak tinggi.
Hal ini diungkapkan Kasi SDM Dinas Damkar, Rencus Sitompul, setiap ingin mengambil air dari hydrant sering kali tidak naik ke armada untuk ditampung.
"Kami akhirnya membuat tandon atau wadah penyimpan sendiri untuk pasokan air jika dibutuhkan. Apalagi kalau siang hari, banyak rumah makan ataupun pertokoan yang menghidupkan keran jadi airnya kecil dari hydrant," kata Rencus, Kamis (22/5/2025).
Ia mencontohkan kebakaran Gedung IV Pasar Horas yang terjadi siang hari, mereka terpaksa kembali ke kantor untuk mengambil pasokan air memadamkan api. Tentunya itu menghambat pekerjaan karena jarak yang ditempuh cukup jauh.
"Apalagi kalau di ujung kota peristiwanya, kita kalang kabut mencari pasokan. Terpaksa ke dam yang di Pematang, kami sedot airnya pakai mesin," ujarnya.
Ia berharap Perumda Tirta Uli pemilik aset hydrant memperbaiki sistem air, sehingga bisa digunakan untuk kepentingan, dan keselamatan masyarakat umum. "Karena ada beberapa titik, satu pun tidak ada yang bisa digunakan," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perumda Tirta Uli, Arianto mengaku akan 'meremajakan' belasan titik hydrant yang ada di Kota Pematangsiantar. Ia akan membahas teknis perbaikan dengan anak buahnya.
"Segera kami remajakan," ucapnya. (gideon/hm25)