Pematangsiantar, MISTAR.ID

Hingga September 2025, Perum Bulog Cabang Pematangsiantar telah menyerap 114 ton jagung dari para petani. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Bulog untuk mendukung program pemerintah pusat dalam menyerap hingga 1 juta ton jagung secara nasional tahun ini.

Kepala Cabang Bulog Pematangsiantar, Berdian Damanik, mengatakan pihaknya membeli hasil panen petani sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).

“Bulog Pematangsiantar melaksanakan penyerapan jagung hasil panen petani sesuai harga yang sudah ditentukan,” ujar Berdian kepada Mistar, Kamis (16/10/2025).

Ia menjelaskan, harga pembelian jagung ditetapkan berdasarkan kadar air. Untuk jagung dengan kadar air 18-20 persen, harga beli mencapai Rp5.500 per kilogram, sementara untuk kadar air maksimal 14 persen dihargai Rp6.400 per kilogram.

Menurut Berdian, kebijakan tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani sekaligus memastikan kualitas jagung yang masuk ke gudang Bulog tetap terjaga.

“Semakin tinggi kadar airnya, harga yang diterima petani tentu menyesuaikan, karena kualitas jagung juga berpengaruh terhadap daya simpan,” ujarnya.

Untuk memastikan kegiatan penyerapan berjalan sesuai ketentuan, Bulog Pematangsiantar bekerja sama dengan berbagai instansi, termasuk Polres dan Dinas terkait, dalam melakukan pemantauan terhadap hasil panen di wilayah kerja mereka.

“Kami bersama Polres dan Dinas akan selalu mengecek hasil panen masyarakat terlebih dahulu,” tuturnya.

Program penyerapan jagung ini diharapkan tidak hanya membantu petani dalam mendapatkan harga jual yang layak, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional. (hm25)