Wednesday, October 22, 2025
home_banner_first
SUMUT

Bupati Taput Dorong Optimalisasi Anggaran: 187 Miliar Dana MBG Harus Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Mistar.idSelasa, 21 Oktober 2025 18.49
RF
FH
bupati_taput_dorong_optimalisasi_anggaran_187_miliar_dana_mbg_harus_tingkatkan_kesejahteraan_petani

Bupati Taput Dorong Optimalisasi Anggaran: 187 Miliar Dana MBG Harus Tingkatkan Kesejahteraan Petani. (foto:istimewa/mistar)

news_banner

Taput, MISTAR.ID

Bupati Tapanuli Utara, Jonius Taripar Hutabarat, memimpin rapat strategis membahas Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026, bersama Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Petani Milenial, serta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), di Ruang Rapat Mini Kantor Bupati Taput, Tarutung, Selasa (21/10/2025).

Dalam arahannya, Bupati menekankan pentingnya penggunaan anggaran yang tepat sasaran dan berorientasi pada hasil nyata. Ia menyebut, peran pemerintah adalah menyusun kebijakan dan mengalokasikan anggaran, namun keberhasilan di lapangan tetap ditentukan oleh masyarakat, khususnya Petani Milenial dan Kelompok Tani.

“Dalam pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG), ada dana sebesar Rp187 miliar yang akan berputar di Tapanuli Utara. Ini peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Setiap kelompok tani dan Petani Milenial harus mampu menyuplai bahan pangan untuk program MBG, termasuk menangkar benih agar kita tidak tergantung pada daerah lain,” tutur Bupati.

Arah Kebijakan Berkelanjutan

Bupati Jonius juga menekankan bahwa perencanaan tidak boleh sekadar menjadi rutinitas tahunan, melainkan harus menghasilkan dampak konkret jangka panjang.

“Kita merencanakan sekarang, action-nya di tahun 2026, dan harus terlihat hasilnya di 2027. Artinya, program ini harus berkelanjutan, dan harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Dalam rapat tersebut, Bupati juga menyinggung peran penting Perseroda (Perusahaan Daerah) sebagai penampung dan penyalur hasil pertanian ke dapur MBG, sekaligus mendukung rantai pasok lokal.

Ia meminta setiap instansi yang terlibat untuk mulai menyusun perencanaan berbasis data, termasuk kebutuhan pangan MBG dan kemampuan produksi petani.

“Jika dalam satu tahun kita hanya bisa membina 20 kelompok tani, tidak masalah. Yang penting kelompok itu benar-benar berkembang dan jadi pionir. Setelah itu, bantuan dapat dialihkan ke kelompok lain,” ucapnya.

Bupati juga menekankan pentingnya selektivitas dalam pemberian bantuan, agar hanya diberikan kepada petani yang serius dan konsisten dalam mengembangkan usaha taninya.

Dengan pendekatan terarah ini, Pemkab Tapanuli Utara berharap bisa mendorong kemandirian pangan daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan. (hm27)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN