Thursday, July 24, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Capaian UHC 98 Persen di Siantar, Wali Kota Wesly: Perkuat Literasi dan Kesadaran Kesehatan Hingga Akar Rumput

journalist-avatar-top
Rabu, 23 Juli 2025 20.30
capaian_uhc_98_persen_di_siantar_wali_kota_wesly_perkuat_literasi_dan_kesadaran_kesehatan_hingga_akar_rumput

Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi. (foto: dok diskominfo siantar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi menyebut memperkuat literasi dan kesadaran kesehatan di tingkat akar rumput menjadi pondasi pencapaian Universal Health Coverage (UCH) hingga 98 persen.

Selain itu, ia mengapresiasi BPJS Kesehatan atas terselenggaranya kegiatan Gerakan Edukasi Bersama Komunitas Paham Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (Gema Kompas JKN) sebagai wadah yang dibentuk untuk meningkatkan pemahaman peserta dan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi.

"Saat ini, kepesertaan universal health coverage (UCH) atau cakupan kesehatan semesta di Pematangsiantar mencapai mencapai 98,9 persen," kata Wesly dalam sambutannya di Ruang Serbaguna Pemko, Rabu (23/7/2025).

Menurutnya, keberhasilan program JKN tak hanya ditentukan oleh keberadaan sistem dan fasilitas layanan. Tetapi, sejauh mana masyarakat dapat mudah memahami, mengakses, dan merasa memiliki program tersebut. JKN sendiri telah menjadi tonggak revolusioner dalam penataan layanan kesehatan masyarakat di tanah air.

"Oleh karena itu, kehadiran para relawan komunitas yang tergabung dalam Gema Kompas JKN sangat berarti dalam memperkuat literasi dan kesadaran kesehatan di tingkat akar rumput," tuturnya.

Dikatakannya, tingkat kepesertaan jaminan kesehatan itu merupakan capaian bersama, jawaban dari kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, BPJS, fasilitas kesehatan dan seluruh masyarakat. Wesly berpesan agar pencapaian itu berkelanjutan dengan membutuhkan kerja keras, komitmen dan edukasi yang konsisten.

"Kegiatan Gema Kompas JKN akan membawa dampak yang luas dan positif, menyampaikan informasi yang benar hingga mendorong partisipasi aktif masyarakat terhadap program JKN," ujarnya.

Ketua Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Kesehatan, Abdul Kadir menuturkan kegiatan ini melibatkan sejumlah komunitas secara maksimal dan masyarakat untuk membantu serta memanfaatkan JKN. Ia menyebut pentingnya keterlibatan komunitas dalam menyukseskan JKN sebagai sistem perlindungan kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan.

"Masyarakat memegang peran penting dalam menyampaikan informasi yang benar dan membimbing anggota keluarganya agar tidak bingung mengakses layanan JKN. Edukasi tidak bisa dilakukan sendiri oleh BPJS, harus adanya kolaborasi," ucapnya. (Jonatan/hm18)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN