Wednesday, October 15, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Antrean Solar di SPBU Pematangsiantar Ganggu Aktivitas Sopir

Mistar.idRabu, 15 Oktober 2025 11.43
RJ
JN
antrean_solar_di_spbu_pematangsiantar_ganggu_aktivitas_sopir

Antrean panjang kendaraan mengisi BBM jenis solar di SPBU Jalan Sisingamangaraja, Kota Pematangsiantar. (foto:jonatan/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Antrean panjang bahan bakar minyak (BBM) jenis solar kembali terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Pematangsiantar dalam dua pekan terakhir.

Kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi para sopir, khususnya pengguna kendaraan bermesin diesel.

Salah seorang sopir truk, Monang, mengaku harus menunggu hingga satu jam untuk mendapatkan solar setelah tiba di Pematangsiantar dari Sibolga. Ia menilai kelangkaan solar yang terus berulang mulai mengganggu aktivitas kerja sopir angkutan.

“Enggak paham kita di mana letak persoalannya. Sudah dua minggu ini susah sekali dapat solar. Kalau begini terus, waktu kerja kami jadi banyak terbuang,” keluh Monang saat ditemui di SPBU Jalan Sisingamangaraja, Rabu (15/10/2025).

Meski begitu, Monang mengapresiasi petugas SPBU yang tetap sigap mengatur arus kendaraan agar tidak menimbulkan kemacetan. Ia berharap pemerintah dan Pertamina segera mengatasi persoalan pasokan solar agar distribusinya kembali normal.

“Kalau antrean ini terus begini, pekerjaan sopir bisa tertunda. Harapan kami, pemerintah dan Pertamina segera ambil langkah supaya pasokan normal lagi,” ujarnya.

Kondisi serupa juga terlihat di SPBU Jalan Medan, di mana deretan truk kontainer tampak mengantre untuk mengisi solar. Sopir truk lainnya, Anto, mengeluhkan antrean yang kerap memakan waktu berjam-jam, bahkan sering kali solar sudah habis sebelum giliran mereka tiba.

“Kadang biar dapat solar harus datang pagi-pagi. Kalau siang sudah habis. Sudah antre lama, tiba-tiba kehabisan. Heran juga, kok tiap hari antrean terus,” ungkapnya.

Anto menambahkan, solar eceran memang tersedia di pinggir jalan, tetapi para sopir enggan membelinya karena khawatir kualitasnya buruk dan bisa merusak mesin.

“Takut beli ketengan, takut merusak mesin. Bisa dimarahi toke juga,” ujarnya.

Para sopir berharap pemerintah segera memastikan ketersediaan solar subsidi agar antrean panjang tidak lagi mengganggu aktivitas distribusi barang di Kota Pematangsiantar dan sekitarnya. (hm16)